Diduga Masuk Berau, Distanak Sebut Belum Ada Ternak Yang Terjangkit Wabah PMK

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB- Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau Putu Setion mengatakan, Berau masuk dalam kategori wilayah terduga terkait wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.

Dirinya mengatakan ada tiga kategori wilayah. yaitu bebas, terduga, dan tertular. Untuk sementara waktu ini belum ada hewan ternak yang ditemukan terjangkit wabah tersebut.

“Lantaran wabah PMK ini telah masuk ke wilayah Kalteng yang merupakan satu daratan dengan Kaltim, maka Kabupaten Berau masuk dalam kategori terduga,” tuturnya .

Bahkan pihaknya sudah melakukan antisipasi berdasarkan surat edaran menteri Pertanian Nomor 10/SE/PK.300/M/5/2022 perihal Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak.

Ia mengatakan, beberap waktu lalu pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada kelompok ternak muapun pelaku usaha, pihaknya juga mendatangi beberapa lokasi para peternak di kecamatan terdekat untuk melakukan pemeriksaan.

“Untuk pemeriksaan di wilayah terjauh dilakukan oleh Puskeswan,” bebernya.

Ia juga mengatakan, wabah PMK hanya menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, kerbau, domba, dan babi. Nantinya hewan ternak akan diperiksa kaki dan mulutnya. Jika di kuku, mulut, dan lidah terdapat melepuh dapat dikatakan hewan ternak tersebut terkena wabah PMK.

Sementara itu, Dokter hewan Distanak Berau, Muhammad Rofi’ Prasetya menyampaikan, sebenarnya PMK ini bukan penyakit hewan yang bisa menular ke manusia. Hanya saja dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi para peternak.

“Kemarin saya dapat edaran dari Kementan, sapi yang terkena PMK masih bisa dikonsumsi hanya saja perlu mengelolah secara higenis dengan sanitasi yang bagus serta direbus secara matang,” jelasnya.

“PMK ini ditandai dengan demam, luka lepuh pada kaki, mulut, atau moncong, tidak nafsu makan, hipersalivasi atau air liur berlebihan dan mulut terbuka,” tambahnya.

Untuk cara pencegahannya, peternak memantau dan melaporkan jika ada hewan yang sakit. engontrol penggabungan hewan ternak baru, serta membersihkan kandang, kendaraan, dan peralatan ternak secara teratur.

Penulis : Tim

Editor : Sofi