BPBD Berau Butuh Peremajaan Alat

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Aksi tim pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api pada peristiwa kebakaran pemukiman yang terjadi pada dini hari sekitar pukul 00.15 Wita di Jalan Manunggal Gang Sopo Surung RT. 09 Keluraham Gayam, Kecamatan Tanjung Redeb, pada Senin (19/9/2022), menuai cemohan dari warga. Pasalnya, alat atau kendaraan yang digunakan oleh BPBD dianggap sudah kurang layak.

Ketua RT 09, Kelurahan Gayam, Karto menyebut, bahwa upaya damkar dalam proses pemadaman api kurang maksimal. Sehingganya, api bisa dengan cepat menjalar menghanguskan beberapa bangunan disekitarnya.

Dikatakannya, damkar yang diterjunkan dinilai tidak dalam kondisi yang prima. Di mana, dua unit pertama yang tiba di lokasi kebakaran, tidak mampu menembakkan air secara maksimal.

“Air yang keluar kecil, lemah, masa baru 5 menit beroperasi langsung habis. Ini harus jadi perbaikan buat tim pemadam kebakaran,” ucapnya.

Dirinya pun mengaku telah menyampaikan keluhannya tersebut kepada Bupati Berau, Sri Juniarsih dan Kepala BPBD Thamrin saat meninjau lokasi bekas kebakaran.

“Saat ibu bupati dan kepala BPBD tadi ada disini, kami sampaikan bahwa armada damkar ini perlu dibenahi,” tegasnya.

Dirinya pun mengungkapkan, bahwa lokasi kebakaran dan Mako Damkar Berau sangat dekat. Hanya beberapa menit saja. Bahkan, akses jalannya pun mampu dilewati oleh armada damkar.

“Seandainya alat yang ada itu bagus, mungkin api tidak akan sampai menjalar kemana-mana,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Thamrin, yang juga ikut mendampingi Bupati dalam peninjauannya, mengatakan, dalam penanganan kebakaran terjadi kendala teknis, hal itu diluar perkiraan pihaknya. Karena segala sesuatunya sudah disiapkan dengan baik.

“Segalanya kan sudah kita persiapkan. Namun karena situasi dan kondisi dilapangan, terjadilah kendala teknis itu,” tuturnya.

Terkait hal itu, pihaknya sudah berbicara dengan Bupati. Dan untuk diketahui, selama dirinya di BPBD, kami belum pernah mengadakan kendaraan damkar yang baru. Padahal seharusnya, minimal kita ada update 1 kendaraan setiap tahunnya.

“Tadi kan Bupati sudah tanggap, Bupati langsung menelpon ke BPKAD untuk segera mengadakan damkar kedepannya. Saya juga senang ada hikmah dibalik ini. Supaya BPBD bisa diperhatikan,” katanya.

Dikatakannya, Selama 4 tahun belum ada pengadaan damkar. Padahal seharusnya, alat kendaraan yang usianya rata-rata sudah sekitar 6-7 tahun, atau sudah 4 tahun keatas itu harus sudah ada pengadaan baru.

Terkait pemadaman api semalam, dirinya selalu mengintruksikan untuk damkar selalu standby. Di damkar air tidak boleh kosong.

“Itu sudah saya intruksikan, dan selama ini begitu. Cuma ya memang ada gangguan-gangguan lain misalnya selang dilapangan itu,” tegasnya.

Thamrin menjelaskan, api dapat dipadamkan sekitar 3 jam lebih, dan pada pukul 04.00 wita selesai. Pada pukul 06.00 wita, dirinya mengintruksikan kembali turun untuk dilakukan pendinginan.

“Karena pada pukul 06.00 saya cek masih ada beberapa titik keluar asap , maka dari itu saya suruh turunkan lagi 1 unit,” ungkapnya.

Terakhir, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati. Karena kemungkinan besar kebakaran terjadi karena arus pendek, Konseleting listrik. Oleh karena itu, minimal 10-15 tahun harus ada pemeriksaan kabel-kabel listrik.

“Harapan kita itu supaya ada evaluasi,” tandasnya.

Penulis : Rizal
Editor : Sofi Lestari