KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB — Penetapan Lokasi Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Berau. Kini sudah ditetapkan Pemkab Berau, pada Kamis (29/12/2022) Inhutani, Kelurahan Sei Bedungun.
Pembangunan rumah sakit umum Kabupaten Berau. Akan dilaksanakan awal pembangunan pada tahun 2023, di bulan Januari sudah mulai lelang dalam pembangunannya akan segera dilaksanakan. Tahapan pembangunan tersebut akan dimulai dari tipe c memasuki tipe b dengan luas 10 hektar.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menyampaikan, pelaksanaan kegiatan kegiatan pada hari ini merupakan bentuk kepedulian dalam kesehatan masyarakat terutama di Kabupaten Berau dengan melakukan penetapan untuk pembangunan Rumah Sakit Umum tersebut, dimana program pembangunan ini sudah di angan-angan dari dulu sehingga pada tahun 2023 nanti akan mulai dilaksanakan pembangunannya.
“Dengan ditetapkannya lokasi pembangunan RSUD ini, saya berterima kasih kepada seluruh jajaran terkait dalam dukungannya sehingga pelaksanaan untuk membangun rumah sakit kali ini bisa dimulai untuk pengerjaannya,” ucapnya.
Dirinya pun berharap, dengan penetapan lokasi Pembangunan RSUD tersebut, diharapkan bisa menangani seluruh keluh yang kita rasakan saat ini di dalam kesehatan masyarakat, untuk itu dirinya mengajak masyarakat agar terus berikan dukungan dalam pembangunan RSUD Kabupaten Berau.
“Apapun kendalanya kita harus bisa menyelesaikan pembangunan ini nantinya, tidak peduli apa yang menghalangi tetapi kita harus bisa menyelesaikan ini supaya kesehatan dan kebutuhan masyarakat di kabupaten Berau bisa dibantu dengan pelayanan yang maksimal sebaik-baiknya,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR, Taupan juga menyampaikan, untuk pembangunan rumah sakit di tahap pertama nanti akan dianggarkan Rp 300 miliar yang terdiri dari MK, desain, serta untuk fisiknya kurang lebih Rp 280 miliar.
“Di Tahap pertama ini kita review desain, lelang mk, lelang AMDAL. Untuk review mk dan desain sudah selesai,” ungkap Taupan.
Untuk tahap awal ini di bulan Januari nanti sudah di lelang fisik di tahap pertama sebesar Rp 288 miliar.
“Tentunya ini luas areanya 10 hektar dan nantinya akan ada di tahap kedua hingga tahap ketiga,” ucapnya.
Lanjut dikatakan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sudah berjalan dan dalam waktu dekat akan selesai. Sehingga dalam pembangunan nanti sudah bisa diperkirakan keselamatan serta kerapian pembangunannya.
“AMDAL kita laksanakan dan untuk sementara kita lakukan lelang fisik yang membutuhkan satu hingga dua bulan. Tahap kedua 415 milyar dan tahap ketiga 180 milyar jadi totalnya 880an milyar dan itu belum termasuk alkes, dan untuk alkes memang dari kementerian kesehatan dan untuk alkes nanti kita sesuaikan dengan perencanaan kita yang dari luar mungkin dari Jerman,” pungkasnya.
Penulis : Roy
Editor : TIM
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.