Sisa Emisi Karbon akan dijual Bebas

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Gubernur Kaltim H Isran Noor menegaskan, tahun 2023 ini Provinsi Kaltim mulai mendapatkan insentif atau kompensasi atas penurunan emisi karbon sebesar USD 110 juta dari Bank Dunia dan jumlah tersebut sama dengan Rp1,65 triliun.

Direncanakan, kalau tidak ada halangan, Pemerintah Provinsi Kaltim akan menjual sisa emisi karbon tersebut secara bebas (di lelang).

“Mudah-mudahan kalau tidak ada halangan, saya akan menjual emisi karbon secara bebas melalui cara melelang kepada para pembeli di dunia,” kata Gubernur Isran Noor saat Rapat Paripurna ke-2 DPRD Kaltim dalam rangka peringatan HUT ke-66 Provinsi Kaltim, di Gedung Utama (B) DPRD Kaltim, Kamis (5/1/2023).

Gubernur Isran Noor menambahkan, emisi karbon Kaltim masih ada sisa kurang lebih 8 juta metrik ton yang belum mendapatkan kompensasi.

“USD 110 juta itu adalah sebuah nilai untuk 22 juta metrik ton equivalent carbon dioxide, dengan harga USD 5 per ton, dan dapatnya kurang lebih USD 110 juta,” jelasnya.

Menurut mantan Bupati Kutai Timur itu, harga emisi karbon di dunia itu diatas USD 12 per ton, bahkan ada pembeli yang bisa mencapai USD 25 per ton, yang merupakan salah satu perusahaan energi yang terkenal di dunia yaitu perusahaan Shell.

“Bisa kita bayangkan, kalau bisa 8 juta metrik ton itu seharga USD 25 per tonnya, kita akan mendapatkan dana USD 200 juta, dan USD 200 juta itu kalau di konversi dengan kurs dolar sekarang, ini akan menghasilkan Rp3,2 triliun, dan ini hanya sisa emisi karbon yang belum mendapatkan kompensasi, belum lagi dilakukan validasi pengukuran yang tahap kedua, sudah mencapai 40 juta metrik ton, dan misalkan 40 juta ton itu dikali dengan USD 25, berarti ada USD 100 miliar yang kita hasilkan dari kekayaan hutan dan karbon yang dimiliki Kaltim,” paparnya.

Dengan uang sebanyak itu, lanjutnya, apa yang tidak bisa dilakukan, dan kira-kira seperti apa yang akan dilakukan.

Penulis : Tim

Editor : Tim

kaltimtara tested

https://superpet.ru/