KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Mengenai video yang beredar di sosial media pada platform Facebook, yang dimana isi dari video yang viral tersebut adalah Bupati Berau yang sedang menyampaikan Sambutannya sebagai seorang Kepala Daerah bukan sebagai khatib dalam rangkaian kegiatan sholat Idul Fitri.
Menanggapi perihal ini, Asisten 1 Pemkab Berau, Hendratno bersama pihak yang terkait melakukan klarifikasi terhadap video yang telah beredar ini. Yang dilakukan di ruang Teleconference Diskominfo pada Kamis (4/5/2023).
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Berau, Aji Mulyadi mengatakan terkait video yang telah beredar di sosial media berjudul “Khatib Idul Fitri Kok Bisa, Aliran Apa Ini?” itu memang benar Bupati Berau, Sri Juniarsih namun ia sedang melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Daerah bukan sebagai Khatib.
“Bupati pada saat itu hanya memberikan sambutan sebagai Kepala Daerah bukan sebagai Khatib, dan waktu penyampaian sambutan itu sebelum masuk rangkaian sholat Idul Fitri yang dilaksanakan di Masjid Agung Baitul Hikmah Tanjung Redeb,” ucapnya.
“Sambutan tidak termasuk ke dalam rangkaian kegiatan Sholat Idul Fitri da dilakukannya juga sebelum khotbah. Serta sambutan seperti ini pun sudah pernah dilakukan oleh para Bupati sebelumnya,” lanjutnya.
Ia pun menambahkan bahwa video yang beredar saat ini pada awalnya diunggah tanpa judul, tulisan, ataupun narasi. Pengunggah pertama video ini pun tidak mengetahui bahwa videonya telah ditambahkan narasi yang membuat kesalahpahaman.
Berdasarkan Fakta-fakta yang ada serta menghindari kesalahpahaman yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat terkhusus umat Islam maka Kemenag Berau, Majelis Ulama Indonesia, PHDI, Diskominfo, Bagian Prokopim Setkab Berau, Bagian Hukum dan Perundang-undangan Setkab Berau, dan Ketua Pengurus Masjid Agung Baitul Hikmah mengatakan bahwa sambutan yang disampaikan oleh Bupati Berau merupakan sambutan sebagai Kepala Daerah bukan sebagai Khotbah.
“Kami meminta kepada pengunggah video yang bernarasi tersebut untuk melakukan klarifikasi bahwa Bupati Berau tidak dalam melaksanakan khotbah tetapi sedang memberikan sambutan,” ujarnya.
“Kami pun meminta kepada pengunggah untuk merubah judul video yang telah ditulis dan disebarluaskan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat,” sambungnya.
“Klarifikasi ini kita sampaikan untuk meluruskan dan menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan sosial media,” tegasnya.
Asisten 1, Hendratno menjelaskan fakta yang sebenarnya bahwa pihaknya sudah melakukan pertemuan dan membahas upaya klarifikasi ada dua, yaitu pengunggah pertama dan yang menambahkan narasi pada video tersebut.
“Yang mengambil video awal tidak ada penambahan apapun. Itu yang menjadikan masalah, jadi kita klarifikasi saat ini,” tandasnya.
Ketua Pengurus Masjid Agung Baitul Hikmah Tanjung Redeb, Kafrawi pun mengatakan bahwa sambutan yang disampaikan kepala daerah sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri ini telah menjadi tradisi. Dan mimbar yang digunakan pun berbeda dengan khatib.
“Karena Bupati merupakan perempuan juga, jadi mimbar yang digunakan juga mimbar khusus dan tidak menggunakan mimbar khatib,” pungkasnya.
Penulis : Dewi
Editor : Tim
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.