KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Bertempat di Pendopo Kampung Samburakat, Perumda Air Minum Batiwakkal Berau bersilaturahmi dirangkai dengan kegiatan Sosialisasi Pelayanan Air Bersih dengan Masyarakat Kampung Samburakat.
Tujuan pertemuan untuk menyampaikan tentang pentingnya menjadi pelanggan Perumda Batiwakkal.
Berkesempatan hadir Camat Gunung Tabur, Mardiatul Idalisah, Pj Kakam Samburakat Jupransyah serta seluruh Ketua RT dan tokoh masyarakat Kampung Samburakat.
Jupransyah mewakili masyarakat, mengucapkan terima kasih atas digagasnya kegiatan ini dan berharap proses pembayaran sambungan rumah (SR) nantinya dapat diangsur.
“Kami ucapkan terimakasih, dan besar harapan agar dalam pembayaran SR nantinya bisa dapat diangsur, sehingga beban masyarakat tidak terlalu berat dan bisa segera mendapat sambungan air,”harapnya .
Sedangkan Camat Gunung Tabur dalam kesempatan ini juga berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah dibangun, apalagi ada keringanan bisa dicicil.
“Mari sama sama kita manfaatkan fasilitas yang ada saat ini, sehingga seluruh masyarakat samburakat bisa segera mungkin menikmati air bersih PDAM,”ucapnya.
Disisi lain, Saipul Rahman Dirut Perumda Batiwakkal dalam sosialisasi menyampaikan, persepsi masyarakat yang mengatakan air sangat penting dalam kehidupan. Kadang tidak dibarengi dengan tindakan nyata, terbukti dengan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengalokasikan dana untuk kebutuhan air.
“Kami berharap masyarakat di Kampung Samburakat dapat segera menjadi pelanggan dengan mendaftar mandiri maupun secara kolektif melalui RT atau BUMDES,” kata Direktur.
Ketika ditanya, selama ini dari mana memenuhi kebutuhan air bersih, warga kampung menyatakan dari air tandon yang dibawa mobil. Satu tandon 1200 liter air sungai dijual kepada warga seharga Rp50.000.
Sontak, Saipul bertanya, “Bapak/Ibu pilih mana air PDAM dengan kualitas terjamin seharga Rp5.000,- atau air sungai Rp 50.000,- per tandon? Para peserta sosialisasi langsung menjawab yang PDAM karena jauh lebih murah dan lebih berkualitas.
Saipul juga mengingatkan bahwa air sungai yang dikonsumsi saat ini beda kualitasnya dengan air sungai 20-30 tahun lalu mengingat banyak perusahaan beroperasi di hulu sungai sehingga sangat beresiko jika mengkonsumsi air sungai tanpa diolah secara baik.
“Inilah perbandingannya antara menggunakan air dari Perumda Batiwakkal seperti di kota dan langsung ambil dari Sungai,” pungkasnya.
Penulis : Tim
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.