KALTIMTARA.ID, SANGATTA – Dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tahun 2023, Bupati Ardiansyah menyebut, indikator inflasi diantaranya perputaran uang di masyarakat cukup aman. Kemudian harga-harga produk tidak terlalu jomplang, antara yang rendah dengan yang tertinggi terhadap kemampuan masyakat. Berikutnya, stok barangnya selalu tersedia.
“Maka dari itu yang punya halaman, jangan dibiarkan kosong, silahkan menanam sayur-sayuran dan lainnya. Seperti di rumah pribadi saya menanam tanaman sayuran-sayuran, lombok, tanaman obat, memelihara ikan, buahan dan lainnya,” ajak Ardiansyah saat membuka kegiatan High Level Meeting, yang diikuti perangkat daerah (PD) dan Forkopimda yang tergabung dalam TPID Kutim.
Sebab, menurut orang nomor satu di Kutim ini, dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang ditanami dengan sayur-sayuran dan obat-obatan (Tanaman TOGA) akan mampu menguragi pengeluaran atau berbelanja kebutuhan sandang pangan di luar.
“Hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan mendasar, seperti untuk makan, kesehatan dan sebagainya itu bisa kita penuhi sendiri. Kalau tidak punya lahan manfaatkan polibek, atau hindroponik,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menuturlan, seandainya masyarkat (Kutim) semua bisa memenuhi kebutuhan dasarnya di rumah, seperti kebutuhan pangan yang sederhana aman.
Terkait dengan pantau harga di lapangan, Ardiansyah mengaku mendapatkan laporan bahwa harga-harga pangan tidak terlalu jompalng dari kurun waktu 2 hingga 8 Juli 2023. Dan periode selanjutnya, diharapakan tidak ada pesoalan (inflasi).
Ardiansyah berharap, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Perindag dapat memonitor gejolak harga-harga di pasaran.
“Ini menjadi perhatian semua. Kalau ada hal-hal yang terjadi diantara angka-angka (harga) itu, baik di Pasar Induk, di Pasar Sangatta Selatan atau dimana saja, tolong lakukan sesuatu. Karena kita tidak ingin masyarakat mendapat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tegasnya.
Untuk menjaga itu, dirinya mengaku mengintruksi Dinas Koperasi dan dinas lainnya, untuk selalu adakan kegiatan bazar di masyarakat, agar perputaran uang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Sehingga yang punya jualan dihadirkan disana. Biasanya orang malas belanja ke toko, tapi begitu ada bazar rame. Di sisi lain mereka yang punya usaha juga sedikit mendapatkan manfaat dari uang yang beredar,” imbuhnya.
Hal ini juga sesuai dengan anjuran Presiden, agar tingkat penggunaan produk dalam negeri gencar dilakukan. APBD 40 persen, harus penggunaan barang jasa menggunakan produk dari lokal.
High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tahun 2023 kali ini, menghadirkan pemateri dari TIPD Kaltim Anik Suhartatik, Perwakilan Bank Indonesia, Mirnayantim, Kepala Bagian Kebijakan Perekonomian Biro Perekonomian Kaltim dan Kepala Tim Implementasi KEKDA Bank Kaltim.
Kegiatan tersebut turut dihadiri, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Zubair, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Shodikin, Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan Sulastin dan unsur Forkopimda lainnya.
Penulis : Tim / Kominfo Kutim
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.