KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia, Pemerintah Kabupaten Berau dipimpin oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menggelar upacara peringatan di Halaman Kantor Kampung Labanan Jaya, Kecamatan Teluk Bayur pada Kamis (25/7/2024) pagi.
Dengan mengangkat tema “Restorasi lahan, penggurunan dan ketahanan terhadap kekeringan” peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan memulihkan lingkungan hidup.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi seluruh elemen masyarakat dalam upaya memerangi emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Dengan demikian, peringatan Hari Lingkungan Hidup di Berau tidak hanya menjadi acara seremonial belaka, tetapi juga momen refleksi dan aksi nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup bagi generasi mendatang.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Berau saya menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi, dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras seluruh elemen bangsa dan seluruh masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ia membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menyoroti urgensi pemulihan lingkungan sebagai kunci untuk mengatasi krisis iklim global.
“Pemulihan berkaitan langsung dengan upaya penyelesaian krisis iklim. Dalam upaya ini, Inovasi dan prinsip keadilan memegang peran penting,” imbuhnya.
Ia menekankan bahwa pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan, meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem.
“Pemerintah Kabupaten Berau berkomitmen untuk meningkatkan ambisi dan investasi dalam upaya pemulihan lingkungan, serta memberikan momen ‘terobosan besar’ bagi perbaikan lahan, sebagai upaya untuk mengatasi kekeringan,” ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Berau, Mustakim Suharjana menuturkan bahwa upaya ini sangat relevan mengingat Kabupaten Berau yang kaya akan sumber daya alam juga tidak luput dari ancaman degradasi lingkungan.
“Degradasi lahan, pegunungan, dan kekeringan merupakan masalah serius yang harus segera kita tangani,” katanya.
Dalam laporannya, Mustakim juga menekankan bahwa dari tahun ke tahun, Indonesia berhasil mencatat capaian signifikan dalam pengurangan emisi karbon yang mengalami penurunan lebih dari 40% dibandingkan dengan BAU (Business As Usual) pada periode 2020-2022.
Dengan demikian, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Berau menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan memulihkan lingkungan hidup, serta menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan ambisi dan investasi dalam upaya pemulihan lingkungan. (Adv)
Penulis : Dewi
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.