KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Pandemi Covid-19 merupakan bencana yang hingga saat ini belum mampu di prediksi hingga kapan akan selesai. Selain badai Covid-19, rupanya ada beberapa ancaman bencana lainnya yang sewaktu-waktu mungkin saja menimpa Berau jika tidak di tanggulangi sejak dini.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan bencana di wilayah Kabupaten Berau. Dalam keterangannya, dirinya menjelaskan beberapa jenis dan wilayah Kajian Rawan Bencana.
“Ya, ini data yang masih kami gunakan hingga saat ini,” terang Nofian saat ditemui di ruang kerjanya, Jalan H.M Isa 1, Bugis, pada Senin (27/9/2021).
Dalam penjelasannya, BPBD menyusun urutan bencana berdasarkan potensinya yang terbesar. Hasil tersebut tambahnya, didapat dengan melakukan Kajian Rawan Bencana guna menyusun rencana penanggulangan bencana dari tingkat nasional hingga ke tingkat kabupaten dan kota.
Setidaknya, 9 jenis bencana masuk dalam daftar Kajian Rawan Bencana, yaitu karhutla, banjir, longsor, kekeringan, angin puting beliung, gelombang ekstrim dan abrasi, banjir bandang, gempa bumi serta tsunami. Jika dilihat, Bumi Batiwakkal miliki potensi besar terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan.
“Dari kesembilan jenis bencana yang kami petakan, Karhutla yang memiliki potensi terjadi sementara Tsunami perkiraannya sangat kecil,” terangnya.
Jika di cermati, dalam kajian rawan bencana dapat disimpulkan bahwa potensi terbesar bencana yang mungkin terjadi di Bumi Batiwakkal adalah karhutla. Namun, potensi bencana yang dinilai sangat rendah adalah bencana alam tsunami.
Penulis : Seno
Editor : Fairuz
Leave a Reply