KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Sehari setelah resmi dilantik Walikota Samarinda, Andi Harun langsung meninjau lokasi kebakaran yang terjadi di Jalan Pangeran Bendahara RT 07 Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang, Sabtu (27/2/2021).
Andi Harun menyampaikan jika seusai pelantikan kemarin dirinya tidak bisa secara langsung meninjau lokasi kebakaran, disebabkan rangkaian acara pelantikan yang panjang.
“Saya kemarin pada saat setelah pelantikan mendapatkan kabar ada musibah kebakaran. Karena kemarin rangkaian acara pelantikan sangat panjang sampai malam sehingga baru kesempatan hari ini hadir bersama Kadis, Sekcam dan Lurah,” ujar AH sapaan akrabnya.
AH berharap agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali, khususnya di wilayah Samarinda. Dirinya mengatakan akan segera menindaklanjuti sebab kejadian tersebut, yang menyebabkan 17 rumah terbakar.
“Peristiwa di tempat ini mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran. Agar melakukan pemeriksaan terhadap kabel-kabel rumah tangga kita layak atau tidak layak segera kita ganti karena itu sangat berbahaya,” terangnya.
Untuk membantu korban kebakaran AH menyampaikan, dirinya telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa.
“Saya tadi koordinasi bersama Kadis agar segera lakukan rapat koordinasi untuk menentukan peta penanganan antisipasi terhadap masalah-masalah seperti ini, hari ini saya turun melihat secara langsung sekaligus memberi bantuan ala kadarnya dari pemerintah Kota Samarinda,” AH sekaligus memberikan bantuan dana dan simbolisasi.
Selain itu AH telah memerintahkan kepada lurah yang berada di setiap kecamatan untuk melakukan monitoring pada wilayahnya.
“Saya juga berharap kepada para lurah agar terus-menerus memonitor lingkungan perumahan yang cukup padat apalagi yang terbuat dari kayu supaya kita bisa melakukan antisipasi dari awal terutama tadi seperti misalnya kabel dan lain sebagainya,” tuturnya.
AH mengajak kepada seluruh warga dan pemerintah senantiasa bekerjasama dalam mewujudkan tatanan kehidupan sosial kita akan berubah menjadi baik.
“Ke depan tidak hanya dari pemerintah tapi dari masyarakat juga mau berubah membuat pemukiman yang tidak terlalu mepet sehingga memungkinkan jika sewaktu-waktu terjadi kejadian darurat kita bisa memobilisasi alat bantuan ke lokasi,” terang AH.
Leave a Reply