KALTIMTARA.ID, TENGGARONG – Penyerapan APBD Kutai Kartanegara (Kukar) 2021 masih rendah, baru sekitar 45 persen dari nilai ditetapkan sekitar Rp 3,1 triliun. Padahal sudah memasuki semester kedua tahun anggaran. Tapi masih yang tertinggi dibanding 9 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, jika disebabkan transfer dana pusat kurang lancar. Akhirnya berimbas kepada penyerapan anggaran itu sendiri. Dan hal serupa dirasakan sembilan daerah lainnya di Kaltim saat ini. Ditambah lagi kondisi pandemi yang sempat memasuki gelombang kedua pada pertengahan 2021 lalu.
Buntutnya, proses penyerapan sedikit terganggu, dikarenakan tidak bisa maksimal melaksanakan program yang sudah disusun sejak tahun lalu. Serta yang sudah disusun di perencanaan APBD Kukar 2021.
“Kegiatan kita banyak berharap dari transferan dana pusat,” kata Sunggono, Jumat (27/8/2021).
Terbanyak, anggaran terserap di pembangunan infrastruktur yang bersifat fisik. Itu berdasarkan pantauannya melalui aplikasi e-Pantau yang dimiliki Pemda Kukar saat ini. Sehingga mengetahui mana saja proyek pembangunan yang sedang dikerjakan.
Kukar memang diketahui selalu bergantung pada transferan dana pusat. Terlebih dana bagi hasil (DBH), dikarenakan potensi kekayaan alam yang terus dikeruk dan dieksploitasi. Bahkan hampir 80 persen, struktur APBD Kukar 2021 ditopang transfer dana pusat.
Data dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tahun 2021 ini saja, menunjukkan Kukar menerima transferan dana pusat mencapai Rp 2,7 triliun. Dibanding APBD Kukar 2021 yang diketok diangka 3,1 Triliun.
Penulis : Muhammad
Editor : Fairuz
Leave a Reply