Ardiansyah Hadiri Pesta Budaya Bertajuk Bengen Lepek Majeu di Desa Rindang Benua

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

 

KALTIMTARA.ID, SANGATTA- Sabtu (27/5/2023) Warga Desa Rindang Benua menggelar pesta budaya bertajuk Bengen Lepek Majeu. Acara itu digelar oleh masyarakat Suku Dayak Kenyah, di Jalan Poros Sangatta-Bontang Kilometer 10, Kecamatan Sangatta Selatan.

Dalam kegiatan pesta panen yang dirangkai dengan festival budaya tersebut, hadir Bupati Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Ketua Adat Dayak Kenyak Kaltim, Ajang Kedung, Anggota DPRD dr Novel Tyty Paembonan, Kepala Dinas Pariwisata Nurullah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ayub serta undangan lainya.

Dalam sambutanya, Ardiansyah memberikan apresiasi kepada seluruh warga khusunya masyarakat suku Dayak Kenyah, yang hingga saat ini, masih mempertahankan dan melestarikan adat budaya warisan leluhur. Salah satunya dengan melaksana acara Bengen Lepek Majeu (dalam bahasa Indonesia berarti pesta panen).

“Saya kira ini tepat, kalau desa Rindang Benua dijadikan sebagai desa budaya. Karena posisinya persis di pintu masuk ibu kota Kabupaten, seperti di Samarinda ada kampung budaya Pampang,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya terus medorong agar desa tersebut bisa menjadi salah satu desa budaya yang ada di Kutim. Namun, dirinya meminta agar masyarakat Desa Rindang Benua, bisa bersabar. Sembari menunggu proses perubahan tata ruang wilayah yang saat ini terus dikejar penyelesainya oleh Pemerintah Kabupaten, agar bisa segera rampung, termasuk di Desa Rindang Benua.

Sebelumnya kepala Dinas Pariwisata Kutim Nurullah menyebut, Pesta Budaya Bengen Lepek Majeu, merupakan tradisi yang masih di pertahankan oleh masyarakat di Desa Rindang Benua yang sudah dimulai sejak tahun 2009 hingga sekarang.

selain menjadi desa budaya, saat ini desa yang yang terletak di Jalan Poros Sangatta-Bontang ini juga sedang dikembangkan menjadi Desa Wisata Alam. Karena memiliki pesona keindahan alam berupa air terjun, yang sangat indah dan masih terjaga kealamianya.

“Namun masih terkendala akses innfrastruktur jalan yang perlu perhatian dari kita, lokasinya cukup jauh sekitar 13 kilometer dari jalan poros,” ujarnya.

Penulis : Tim / Kominfo Kutim