Bupati Minta Masyarakat Tidak Takut Pasarkan Produknya di Pameran Maupun Pasaran

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

 

KALTIMTARA.ID, SANGATTA – Masyarakat Kutai Timur (Kutim) diminta tidak takut (kurang percaya diri) mengeluarkan hasil karyanya, baik berupa olahan kerajinan maupun produk ekonomi kreatif, dalam berbagai event. Seperti pameran atau dipromosikan ke pasaran. Pernyataan itu, dilontarkan, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, saat membuka pelatihan kerajinan anyaman serat enceng gondok, pelepah pisang, manik-manik dan membatik di Café Teras Belad, Sangatta Selatan Senin (12/06/2023).

“Buatlah sedemikian rupa, keindahanya, keunikan nilai dan manfaat jelas. Sehingga pasaran tidak ragu untuk mengambil produk yang bapak ibu hasilkan,” ucap Ardiansyah.

Kegiatan tersebut merupakan, kolaborasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperigdag) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutim.

Lebih lanjut Ardiansyah menyebut, pemerintah pusat saat ini mengintruksikan kepada seluruh daerah, agar menggunakan anggaranya (APBD) untuk belanja barang dan jasa, termasuk membeli produk yang dihasilkan oleh kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal.

“Jadi kalau ada pengrajin meubel yang memiliki produk yang bagus dan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, tinggal ambil aja tidak perlu ambil dari luar. Termasuk souvenir untuk tamu, masukan produknya dalam e-Katalog,” ungkapnya di hadapan Plt Kadisperindag Kutim, Andi Nurhadi Putra serta undangan yang hadir.

Orang nomor satu di Kutim ini berharap, para peserta yang mengikuti pelatihan itu dapat memiliki keahlian didalam membuat produk kerajinan, yang tidak hanya memiliki nilai ekonomis yang baik, tetapi juga mampu untuk pengembangan hasil produknya secara mandiri.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kutim, Siti Robiah Sulaiman mengatakan, sebagai mitra pemerintah, Dekranasda memiliki tugas untuk menggali serta melestarikan warisan tradisi dan budaya bangsa. Yang tercermin pada berbagai produk kerajinan yang ada, baik itu sumber daya manusia (SDM) maupun bahan bakunya.

“Jadi kita (Dekranasda) nggak boleh buat pelatihan, kalau bahan bakunya nggak ada di sekitar. Contohnya, saat ini kan bahan bakunya enceng gondok, di tempat kita (Kutim) kan masih banyak,” ujarnya.

Sebelumnya, Plt Kadsiperindag Kutim Andi Nurhadi Putra mengatakan, pelatihan yang berlangsung selama 6 hari mulai tanggal 12 hingga 17 Juni 2023 ini diikuti sebanyak 80 peserta, yang berasal dari dua kecamatan. Yakni, Sangatta Utara dan Selatan, yang akan dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan jenis pelatihan yang dipilih oleh para peserta. Pelatihan tersebut menghadirkan dua narasumber.

“Jadi pelatihan ini kan ada empat (4) kerajinan, anyaman serat enceng gondok, pelepah pisang, manik-manik dan membatik, jadi masing-masing ada 20 peserta,” ungkap.

Penulis : Tim