Disketapang Kukar Luncurkan Inovasi BEST, Program Untuk Para Petani

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TENGGARONG – Berbagai inovasi terus dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kutai Kartanegara (Kukar), salah satunya dengan meluncurkan program Bermitra Etam Sejahtera dan Tangguh (BEST). Di ruang rapat Disketapang Kukar belum lama ini.

Kepala Bidang Keamanan Pangan, Disketapang Kukar, Muhammad Syafi’i mengatakan peluncuran inovasi yang digunakan untuk memfasilitasi ditandai dengan pelaku usaha pangan segar asal tumbuhan di Kukar ini. Ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Purnama, Desa Loh Sumber dengan kelompok tani (Poktan) Beringin Jaya asal Kelurahan Bukit Biru.

“Kami harapkan dengan adanya MOU ini ada kerja sama hasil petani padi sawah bisa ditampung BUMDes Sumber Purnama,” harap Syafii pada media ini.

Dengan adanya kerjasama ini, petani tidak perlu kesulitan lagi dalam memasarkan hasil panennya, lantaran ada tempat yang menampung. Termasuk menguntungkan para petani dari sisi harganya, begitupun dengan Bumdesnya. Ini yang menjadi poin penting inovasi ini.

Ada dua manfaat yang didapatkan yakni eksternal dan internal. Untuk Internal dari kelembagaan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menaikkan kinerja dalam mencapai target yang ditetapkan. Sedangkan eksternal dapat meningkatkan penambahan dan kesejahteraan petani melalui kerjasama melalui pelaku usaha pangan wilayah Kukar.

“Kedepan kami akan terus memfasilitasi pelaku-pelaku usaha pangan lainnya untuk terus bermitra bersama kami,” lanjutnya.

Disamping itu, apresiasi pun datang dari Kades Loh Sumber, Sukirno. Dianggap sebagai bentuk penghargaan dan kehormatan yang luar biasa kepada pemerintah desa dan BUMDes Sumber Purnama.

Dengan adanya program inipun kesulitan lainnya yang dialami oleh para petani pun dapat teratasi. Seperti ketersediaan bantuan pupuk. Ini dianggap menjadi salah satu jalan keluar untuk Ara petani.

“Para petani yang kerjasama otomatis mulai proses olahan sampai pasca panen dan penjualan itu semua dibiaya BUMDes. Jadi tidak ada kekhawatiran lagi untuk petani,” pungkas Sukirno. (Adv)

Penulis : Muhammad

Editor : Fairuz