KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Ada yang berbeda ketika melihat situasi yang berada di Balai Mufakat, Jalan Cendana, Kelurahan Gayam, pada Sabtu (4/9/2021) pagi. Pada acara vaksinasi yang digelar oleh Dinas Kesehatan Berau ini diikuti oleh peserta wanita hamil.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menjelaskan pemberian vaksin kepada ibu hamil dinilai aman setelah Persatuan Obstetri Ginekolog Indonesia (POGI – perkumpulan dokter kandungan) mengeluarkan rekomendasi aman melakukan vaksin bagi ibu hamil.
“Sesuai keputusan Persatuan Obgyn (POGI), seluruh jenis vaksin bisa digunakan untuk ibu hamil,” terang Iswahyudi.
Ditemui usai pemberian vaksin bagi ibu hamil di Balai Mufakat, Dokter Spesialis Kandungan RSUD Abdul Rivai, dr Jatmiko menjelaskan bahwa sebelum ibu hamil mendapatkan suntikan vaksin, mereka akan di observasi terlebih dahulu. Beberapa yang diperiksa adalah tekanan darah, suhu tubuh, serta adanya atau tidak penyakit bawaan.
“Ada juga kriteria, saat ini ibu hamil menderita penyakit penyerta atau tidak, seperti asma, gangguan jantung, kencing manis dan penyakit autoimun lainnya,” jelasnya.
Ia mengaku berkolaborasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, apabila peserta yang ingin di vaksin memiliki penyakit bawaan akan dirujuk untuk konsultasi terlebih dahulu kepada dokter spesialis penyakit dalam.
Jatmiko menambahkan, mengapa batas usia yang diberikan vaksin antara usia kehamilan 13 minggu hingga masa kelahiran. Ini agar wanita hamil pasca vaksin dapat di monitor lebih seksama, ini lantaran jika dilakukan di bawah usia yang disarankan ditakutkan keliru membedakan gejala pasca vaksin atau memang efek saat usia kandungan masih terlalu muda.
“Vaksin itu aman untuk setiap usia kehamilan, yang kita hindarkan pada awal kehamilan para ibu biasanya mengalami gangguan mual dan muntah. saat diatas trimester 1, gejala awal kehamilan sudah berkurang. Jadi pantauan pasca vaksin lebih jelas,” pungkasnya kepada tim liputan Kaltimtara.id.
Penulis : Seno
Editor : Fairuz
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.