KALTIMTARA.ID, TANJUNG SELOR – Berbagai upaya dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Utara untuk menarik investasi di berbagai sektor agar masuk ke Kaltara.
Salah satunya dengan menyediakan data pendukung ekonomi yang komprehensif, akurat dan kredibel.
Kali ini, DPMPTSP Kaltara berupaya menggali data terkait fasilitas pendukung perdagangan melalui jasa transportasi pelayaran di Pelabuhan Tanjung Redeb Kabupaten Berau.
Sebagaimana diketahui, selama ini kabupaten Bulungan dan Malinau di Kaltara masih menggantungkan pasokan kebutuhan daerah melalui pelabuhan Tanjung Redeb di Berau, Kalimantan Timur. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran DPMPTSP Kaltara untuk melakukan silahturahmi dan konsultasi kepada DPMPTSP Kabupaten Berau dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tanjung Redeb, Kamis (15/4/2021).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Kaltara, H Faisal Syabaruddin beserta tim melakukan kunjungan silahturahmi dan konsultasi ke DPMPTSP kabupaten Berau dan KUPP Kelas II Tanjung Redeb.
Dikatakan Faisal, untuk mendukung kegiatan investasi di Kaltara, khususnya pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perdagangan sangat perlu didukung oleh kapasitas pelabuhan barang dan kontainer yang ada.
“Di Kaltara, khususnya ibukota Tanjung Selor kapasitas pelabuhan barang kita sudah ada, namun kapasitasnya masih tergolong kecil, oleh karenanya kami mencoba untuk melihat prospek perdagangan melalui pelabuhan terdekat dengan kabupaten Bulungan yang tentu lebih efektif dan efisien dari sisi waktu dan biaya bisnisnya,” ujarnya.
Pelabuhan terdekat ada di kabupaten Berau, kata dia, usai pihaknya berkomunikasi dengan pihak KUPP Kelas II Tanjung Redeb, ternyata aktivitas dan kapasitas pelabuhan disini lumayan besar, setiap bulan ada 6 kapal besar dengan kapasitas diatas 300 kontainer (20 feet) yang keluar masuk Berau yang dikelola olah Spil dan Temas Line.
“Informasi dari pihak KUPP tadi ada 6 kapal berkapasitas diatas 300 kontainer yang keluar masuk Berau setiap bulannya milik Spil dan Temas Line, ” ungkapnya.
Pihaknya juga bertetemu dengan pihak manajemen Spil yang mengelola jasa kontainer. Pihak Spil menyampaikan kalau selama ini sudah cukup rutin memasok ke Kaltara, khususnya ke kabupaten Bulungan dan Malinau melalui jalur darat.
“Alhamdulillah ternyata selama ini Spil sudah masuk ke kabupaten Bulungan dan Malinau, ” tandasnya.
“Informasi seperti ini sangat penting bagi kami sebagai dasar pertimbangan yang logis untuk disampaikan kepada calon investor yang ingin berinvestasi ke Kaltara. Selama ini banyak investor yang ingin berinvestasi ke Kaltara di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perdagangan, namun sering terkendala pada sarana pendukungnya, seperti pelabuhan dan jasa trasportasi yang representatif dan low cost, “problem inilah yang akan coba kami urai karena Kaltara ingin berlari kencang,” beber Faisal.
Sebenarnya, lanjut Faisal, di Kaltara sudah punya pelabuhan yang representatif, tapi letaknya di Tarakan. Tarakan itukan pulau jadi agak sulit untuk mengkonekan hasil pertanian dan perdagangan dari Bulungan, Tana Tidung dan Malinau karena harus menggunakan kapal laut lagi, jadi high cost.
Disisi lain, perwakilan pihak KUPP Kelas II Tanjung Redeb, Triyanto mengatakan, selama ini KUPP sudah rutin melayani barang masuk hingga ke Kaltara, namun masih relatif kecil. sebenarnya untuk kapasitas kontainer di pelabuhan Tanjung Redeb sudah mencapai 3200 boks ukuran rata rata 20 feet dan sebulan ada 6 kapal kontainer yang keluar masuk.
“1 kapal itu muatnya mencapai 380 kontainer, dari 6 kapal tersebut 4 milik Spil dan 2 milik Temas Line, ” Katanya.
“Kami sangat senang jika nantinya dari Kaltara akan ada komoditi yang bisa dikirim lewat Berau, karena dari 380 kontainer yang ada selama ini hanya terisi 35 hingga 60 kontainer aja, jadi kebanyakan kapalnya lari kosong ke Surabaya itu,” tukasnya.
Untuk kapal container sendiri disini ada dua tujuan yakni Berau – Surabaya dan Berau – Balikpapan – Surabaya, kalau lama perjalaan sekitar 4 sampai 5 hari terhitung mulai muat dan bongkarnya, tutup Triyanto.
369 Comments