KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Bupati Berau Hadiri sekaligus membuka secara resmi dimulainya Kegiatan pencanangan KB Kesehatan bersama TNI manunggal yang dilaksanakan di halaman museum Batiwakkal Gunung Tabur, Senin(26/9/2022).
Dalam sambutannya, Bupati Berau Sri Juniarsih mengatakan, perubahan lingkungan strategis yang terjadi pada tahun 2021. Di mana BKKBN ditunjuk sebagai ketua pelaksana penurunan stunting sehingga perlu dilakukan Penyesuaian arah program kebijakan program bangga kencana dengan menambahkan program percepatan penurunan stunting ke dalam kolaborasi bersama dengan TNI.
Dijelaskannya, bahwa pembangunan sumber daya manusia berkualitas merupakan pilar bagi pencapaian visi dan misi Indonesia 2045, yaitu manusia Indonesia yang memiliki kecerdasan tinggi, berbudaya, religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika.
Bupati menegaskan, untuk memperhatikan hal tersebut, dalam upaya percepatan penurunan stunting perlu kiranya di optimalkan kembali kolaborasi bersama TNI serta mitra lainnya melalui Pencanangan KB Kes bersama TNI dengan memanfaatkan momentum Bhakti TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan terpadu dan hari jadi ke-69 Kabupaten Berau.
“Keberhasilan Program KB bukan hanya merupakan keberhasilan pemerintah saja, akan tetapi merupakan keberhasilan seluruh komponen serta kader KB yang ada,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati mengajak kepada kita semua dan seluruh masyarakat maupun jajaran untuk menyukseskan Kegiatan TNI Manunggal Bangga Kencana dan Kesehatan tahun 2022 ini.
“Mari kita sukseskan program Bangga Kencana dalam rangka mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan masyarakat sehat sejahtera,” imbuhnya.
Bupati berharap, Kegiatan TNI Manunggal KB dan Kesehatan mampu mencapai sasaran dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan memanfaatkan instalasi dan sarana pelayanan pelayanan kesehatan yang dimiliki, baik oleh pemerintah daerah, institusi kesehatan TNI maupun swasta.
“Melalui kolaborasi ini juga diharapkan beberapa target sasaran strategis dapat diwujudkan untuk Kabupaten Berau yang lebih maju dan sejahtera dengan tetap mempertimbangkan pendekatan budaya, kearifan lokal dan disiplin protokol kesehatan,” pungkasnya. (ADV)
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
89 Comments