KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau menolak penyerahan aset beberapa Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) yang dibangun melalui APBN di Kabupaten Berau.
Kepala Bidang (Kabid) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, DPUPR Berau, Radite Hari Soeryo, mengatakan, Alasan penolakan tersebut karena dirinya menilai, SPAM yang hendak diserahkan tidak bisa beroperasi lagi atau rusak.
“Aset yang akan diberikan mayoritas tidak berfungsi. Seperti di Kampung Kasai Kecamatan Pulau Derawan, di Labuan Cermin, Bidukbiduk dan beberapa tempat lain,” katanya Radite kepada Kaltimtara.id, Jumat (9/12/2022).
Dikatakannya, sebelum menyetujui serah terima aset tersebut, timnya mencari informasi. Dan Ternyata, 4 sampai 5 aset yang akan diserahkan ke Pemkab Berau banyak yang tidak berfungsi. Bahkan, ada yang mesin dan pompa intakenya hilang.
“Termasuk di Kelay. Kami tidak bisa menerima kalau barang rusak. Ada empat atau lima asetnya. Kalau barang itu kami terima dalam keadaan rusak, maka pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk memperbaikinya,” ujarnya.
Dari informasi yang didapat, dirinya menyebut, bahwa SPAM yang ada di Kampung Kasai hanya tinggal bangunannya saja. Sementara untuk mesin dan pompa intake-nya sudah tidak ada.
“Saya tidak tahu, apakah mesin dan intake SPAM itu hilang dicuri, atau ada yang memindahkan. Sebab, awalnya pernah berfungsi. Namun, karena sumber airnya kering, sehingga tidak bisa difungsikan dengan baik,” tuturnya.
Radite mengungkap, bila diterima, biaya perbaikan tidak jauh berbeda dengan membangun SPAM baru. Makanya, dari pada menerima barang rusak dan tidak bisa dipakai, akan menjadi beban keuangan daerah, lebih baik Pemkab Berau membangun baru.
“Surat sudah ditandatangani bupati Berau. Dibawa ke kementerian terkait. Pemkab Berau tak mau menerima barang rusak, sebab akan membebani APBD,” ungkapnya.
Adapun aset yang bisa diterima ialah hanya jaringan perpipaan. Namun, hal itu harus berkoordinasi dengan manajemen Perumda Air Minum Batiwakkal, Untuk mengetahui jaringan pipa mana saja yang menggunakan APBN.
“Hanya jaringan perpipaan yang bisa diterima, itu pun harus berkoordinasi dengan Perumda Air Minum Batiwakkal,” pungkasnya.
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
279 Comments