KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Kampung Panaan bagi masyarakat, Kecamatan Kelay, listrik merupakan kebutuhan pokok untuk penerangan hingga aktivitas utama masyarakat. Namun, kapasitas daya yang terbatas membuat kehadiran listrik belum maksimal hingga ke pemukiman masyarakat.
Camat Kelay, Toris mengaku, listrik belum dapat diakses selama 24 jam di Kampung Panaan. Dirinya menuturkan listrik hanya menyala selama 5 jam dan di waktu tertentu saja. Itu pun kebutuhan listrik di kampung hulu Kecamatan Kelay itu hanya dipasok dari generator set (genset).
“Biasanya nyala dari jam 6 sore sampai jam 11 malam saja, paling lama jam setengah 12 malam,” ungkapnya, Minggu (20/3/2022).
Akan tetapi, dirinya mengatakan, hal tersebut sudah baik jika dibandingkan pada saat kondisi minyak yang digunakan untuk menggerakkan generator tidak ada. Menurut penuturannya, listrik di Kampung Panaan hanya disuplai oleh minyak untuk mengoperasikan genset untuk kebutuhan listrik di kampung itu sendiri.
“Kampung disini menyediakan listrik bagi masyarakat, hanya digerakan dari minyak. Kalau minyak suplai kosong, ya listrik tidak ada,” ujarnya.
Ia mengakui, ketersediaan listrik yang ada harus disyukuri meski antara suplai dengan kebutuhan masih kurang saat ini. Memang disebutkannya, selama ini ada bantuan dari perusahaan yang beroperasi di wilayahnya dalam menyuplai bahan bakar minyak (BBM) untuk mengoperasikan genset. Namun, tidak berjalan dengan maksimal.
“Ya, ada perusahaan kayu yang mendongkrak kebutuhan listrik di kampung, tetapi kadang kalau mereka krisis otomatis bantuan itu tidak berjalan. Sehingga, tidak bisa diharapkan sepenuhnya. Jadi, masyarakat mandiri untuk menyediakan minyak,” ucapnya.
Dirinya pun mengakui bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan agar listrik dapat memasuki Panaan hingga Mapulu sepenuhnya. Melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) disebut mampu untuk menambah kapasitas daya listrik yang dibutuhkan masyarakat Kampung Panaan.
“Ada sekira lebih dari 30 kk yang mengharapkan pembangunan itu, supaya listrik beroperasi lebih lama, kalau bisa 24 jam. Supaya aktivitas di sana dapat berjalan optimal,” katanya.
“Kami sudah mengusulkan ke PLN melalui pemerintah daerah untuk dibangunkan PLTS Komunal. Dan itu bisa disambungkan ke pemukiman baru Kampung Mapulu. Karena tidak jauh,” jelasnya.
Terlebih hal itu sudah di tuangkan pada hasil Musrenbang Kecamatan Kelay tahun ini beberapa hari lalu untuk menjadi salah satu program prioritas di Kampung Mapulu. Dirinya berharap sekali pembangunan tersebut bisa terealisasi. Pasalnya masyarakat hanya berharap pada bantuan pihak ketiga untuk menyuplai bahan bakar mesin listrik kampung tersebut.
“Memang masih banyak kampung di Kecamatan Kelay yang masih membutuhkan listrik, namun paling tidak ada satu kampung yang terealisasikan meskipun dari pembangkit tenaga alternatif,” pungkasnya.
Penulis : Tim
Editor : Sofi
212 Comments