KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Berau resmi me-Launching Kampung Gender Ramah Perempuan dan Peduli Anak. Bertempat di ruang Sangalaki Sekkab Berau, pada Rabu (16/11/2022).
Di mana Kampung Maluang Resmi terpilih sebagai role model Kampung Gender Ramah Perempuan dan Peduli Anak.
Kepala DPPKBP3A Berau Rabiatul Islamiah mengatakan, kegiatan ini memperkuat komitmen dan kepedulian bersama terhadap pentingnya kenyamanan hidup bagi perempuan dan anak sebagai kelompok rentan, yang sejatinya memiliki peranan penting untuk menyukseskan program pembangunan kampung dan daerah.
Dirinya menjelaskan, Kampung Maluang sebagai role model Kampung Gender Ramah Perempuan dan Peduli Anak dilatari oleh berbagai faktor, salah satunya adalah perekonomian Maluang yang maju, yang dikelola oleh perempuan pada industri UMKM, berupa produk Batik Maluang yang telah dikenal luas di Indonesia.
“Secara tidak langsung, keberadaan industri batik Maluang ini turut membangkitkan ekonomi di sekitarnya,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten I Setkab Berau Hendratno menuturkan, dengan dilaunchingnya Kampung Gender Ramah Perempuan dan Peduli Anak dengan role model Kampung Maluang, dirinya sangat berharap akan terwujud ekonomi rumah tangga yang signifikan, terciptanya iklim bisnis yang kondusif dan positif, dan terciptanya masyarakat yang kreatif dan inovatif.
“Untuk itu, saya sangat berharap kepada pemerintah kampung Maluang agar memaksimalkan peluang ini dengan sebaik- baiknya dengan mencontoh kampung gender sebelumnya, yaitu Kampung Labanan Jaya dan Labanan Makmur,” harapnya.
Hendratno menjelaskan, hal ini pun sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Berau yaitu mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, di mana ekonomi kreatif merupakan salah satu program yang bertujuan untuk menurunkan tingkat pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan melatih kemandirian bagi para ibu- ibu rumah tangga.
Untuk itu, secara khusus saya meminta kepada segenap aparatur pemerintah kampung Maluang, kelompok perempuan, lembaga masyarakat kampung, lembaga adat kampung, relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) serta forum anak dari Maluang untuk bersinergi dalam aspek pengorganisasian perempuan dan anak di kampung, memperkaya data pilah, serta memantapkan implementasi peraturan kampung tentang DRPPA, termasuk alokasi pembiayaan DRPPA.
“Kemudian, perlu diperhatikan pula persentase keterwakilan perempuan di tubuh pemerintahan kampung, persentase perempuan wirausaha di kampung, pastikan semua anak mendapatkan pengasuhan berbasis hak anak, tidak terjadi kasus kekerasan, tidak ada pekerja anak, dan tidak ada perkawinan anak,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, agenda DRPPA merupakan suatu inisiatif positif yang sangat memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Sehingganya, saya tekankan kepada segenap stakeholder terkait di bawah monitoring DPPKBP3A Kabupaten Berau.
“Mari bersama-sama kita sukseskan program DRPPA ini,” imbuhnya.
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
Leave a Reply