KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Penutupan Jembatan Sambaliung lantaran perbaikan total masih terkendala kesiapan kapal fery sebagai sarana transportasi alternatif penyeberangan dari Kecamatan Tanjung Redeb menuju Sambaliung.
Saat ini Pemkab Berau sedang mempertimbangkan penggunaan feri yang cocok untuk penyeberangan alternatif Jembatan Sambaliung saat dibongkar.
Asisten II Pemkab Berau, Agus Wahyudi memastikan Penyebrangan tidak menggunakan LCT, tetapi menggunakan feri. Pemkab Berau sudah ke ASDP untuk penggunaan feri tersebut.
Dikatakannya, Pemkab akan menggunakan jenis kapal fery Roro, tetapi kesiapan feri seiring dengan penyesuaian pembangunan jetty (dermaga).
“Kita sedang berdiskusi masalah feri mana yang digunakan, sedangkan untuk jetty atau dermaga ini urusan provinsi yang membuat,” katanya Agus Wahyudi Kepada Kaltimtara.id, Jumat (2/9/2022).
Agus menjelaskan, untuk saat ini, pengadaan diserahkan melalui provinsi, sedangkan masalah penyeberangan alternatif masih berada di tangan Pemkab Berau. Adapun tambahan dari pihaknya, untuk wilayah parkir di bagian Limunjan terjadi pelebaran hingga 7 meter.
Disinggung mengenai pemberian penyeberangan gratis, yang disampaikan oleh Bupati Berau Sri Juniarsih sebelumnya, yang menyebutkan bahwa penyeberangan gratis atau tidak dipungut biaya. namun kata Agus, sifat feri sebenarnya berbayar. Adapun teknisnya nanti menggunakan nomor antrean, ini akan dibahas lebih lanjut.
Meski begitu, Pemkab Berau sudah berkomitmen akan memberikan gratis kepada masyarakat dan siap dibantu oleh pihak perusahaan.
“Pihak perusahaan menyatakan siap untuk memberikan bantuan,” ujarnya.
Sementara itu, jika penyeberangan gratis, maka sistem antrean bisa saja terjadi. Ia meminta masyarakat untuk sabar jika penyeberangan bergantian. Adapun yang saat ini sedang menjadi PR lagi, mengenai adanya sekolah yang terletak di Sambaliung. Pemkab Berau juga akan rapat kembali mengenai teknis untuk anak-anak sekolah yang berada di Sambaliung dengan dinas terkait.
“Kalau untuk anak sekolah, kami akan bicarakan lebih lanjut, misalkan penggunaan sistem daring,” tuturnya.
Berdasarkan jadwal yang diberikan pihak provinsi seharusnya minggu ketiga bulan September jembatan sudah bisa ditutup untuk pengupasan jalan.
Sementara itu, Wakil Bupati Berau, Gamalis menegaskan, pihaknya belum berani menutup total jembatan Sambaliung, lantaran transportasi penyeberangannya belum siap. Pihaknya yakin tim percepatan yang ditunjuk sedang mengusahakan secepatnya agar kapal ferry segera siap digunakan.
“Kalau kapalnya sudah siap, kami baru berani melakukan pengupasan jembatan. Kalau sudah dikupas artinya jembatan ditutup total,” ucapnya.
Selain itu, jetty atau dermaga penyeberangan yang akan digunakan kapal ferry tersebut, saat ini juga masih dalam proses pengerjaan.
“Mudah-mudahan semuanya lancar agar jembatan juga lebih cepat dikerjakan dan digunakan kembali,” tandasnya. (ADV)
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
Leave a Reply