KALTIMTARA.ID, BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Kelurahan Sambaliung kembali menghidupkan semangat kebudayaan dan kekompakan masyarakat lewat Festival Budaya Abutta Banua 2025. Kegiatan ini dibuka dengan jalan sehat pada Minggu (3/8/2025) sebagai rangkaian peringatan HUT ke-23 Kelurahan Sambaliung dan HUT ke-5 PKL Basuli.
Festival ini tak hanya menjadi ruang ekspresi seni dan budaya lokal, namun juga menjadi momentum strategis bagi pemerintah daerah dalam mendorong pelestarian kearifan lokal dan penguatan ekonomi masyarakat melalui pelibatan pelaku usaha mikro.
Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Berau, Maulidiyah menyampaikan bahwa pelestarian budaya lokal adalah tanggung jawab bersama yang tidak boleh diabaikan. Festival Abutta Banua, menurutnya, menjadi wujud nyata kepedulian masyarakat terhadap warisan budaya Suku Banua salah satu komunitas adat yang memiliki akar kuat dalam sejarah Berau.
“Festival ini bukan hanya soal hiburan, tetapi juga tentang merawat identitas kita sebagai masyarakat Berau. Budaya adalah kekuatan yang menyatukan, dan harus diwariskan agar generasi muda tidak tercerabut dari akar tradisinya,” ujarnya.
Dirinya juga mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara pemerintah kelurahan, para pelaku UMKM, tokoh masyarakat, serta generasi muda yang turut berpartisipasi aktif dalam menyukseskan acara ini.
Jalan sehat yang menjadi pembuka rangkaian acara bukan hanya sarana menjaga kebugaran, tetapi juga simbol semangat kolektif masyarakat Sambaliung. Selain menguatkan silaturahmi antarwarga, kegiatan ini juga memberikan ruang bagi UMKM dan pedagang lokal untuk memperluas pasar.
“Acara seperti ini sangat strategis, sebab selain mempererat hubungan sosial juga mendukung perputaran ekonomi lokal. Ini adalah bentuk nyata pemulihan ekonomi masyarakat dari bawah,” tuturnya.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak sekadar menikmati rangkaian festival, tetapi juga memberikan dukungan kepada pedagang kecil dan pelaku ekonomi kreatif yang menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika ekonomi lokal.
Sebagai penutup, dirinya berpesan agar gaya hidup sehat tetap menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Ia mengutip pepatah klasik, “Mens sana in corpore sano”, yakni yang artinya ‘di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat’sembari membagikan tiga kunci hidup bahagia, yaitu rutin berolahraga, menjaga pola pikir positif, dan mengonsumsi makanan sehat yang diiringi dengan doa.
Festival Abutta Banua bukan hanya selebrasi budaya, tetapi juga panggung refleksi tentang pentingnya merawat tradisi dan menjaga harmoni sosial. Pemerintah Kabupaten Berau berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi kelurahan lain untuk mengangkat kekayaan budaya lokal dalam bingkai pembangunan masyarakat yang sehat, rukun, dan berdaya.
Penulis: Dewi Ayu
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.