Lansia Menjadi Prioritas vaksin, Masyarakat Diharapkan Bisa Berkontribusi

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Dinas Kesehatan (Dinkes) terus berupaya untuk mempercepat capaian vaksinasi lansia di Bumi Batiwakkal. Bahkan, lansia kini masuk dalam skala prioritas vaksin dosis pertama.

Dijelakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Berau, Garna Sudarsono, upaya mempercepat vaksinasi terhadap lansia, masuk ke dalam kelompok yang diprioritaskan untuk vaksin. Ia melanjutkan, program yang dimaksud guna mempercepat vaksinasi terhadap lansia salah satunya adalah membawa dua orang lanjut usia (lansia) lalu pihak yang belum masuk dalam prioritas bisa mendapatkan vaksin.

“Untuk masyarakat yang sekarang belum saatnya untuk divaksin, dengan membawa dua lansia nanti akan bisa mendapatkan vaksin,” jelasnya, Sabtu (12/6/2021).

Program tersebut juga berpedoman pada putusan juru bicara Kementerian Kesehatan dalam percepatan vaksinasi lansia, terutama pada bulan suci Ramadan kemarin. Pihaknya memang mengimbau, jika bisa membawa dua orang lansia maka akan bisa mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Skema itu sesuai oleh anjuran Kemenkes, jika bisa mengutamakan keluarga terlebih dahulu, maka akan sangat baik.

Garna mengakui, bahwa pencapaian tidak begitu memprihatinkan terutama pada lansia, kendati masih harus dipercepat pada tahapan kedua, sebelum masuk pada tahap vaksinasi masyarakat rentan di tahap ketiga.

“Inikan sudah ada dianjuran Kemenkes, makanya kami harap masyarakat berkontribusi untuk membantu,” ucapnya.

Ia mengatakan, hingga kini data capaian vaksinasi Dinkes Berau pada masyarakat lansia di Kabupaten Berau, penyuntikan vaksin dosis pertama terhadap lansia di Berau masih sebanyak 1.893 orang atau persentasenya sebesar 15,26 persen.

Kemudian, untuk vaksinasi dosis kedua tercatat sebesar 1.333 orang atau persentasenya sebesar 10,74 persen.
Sedangkan pada tahapan kedua yang meliputi pelayanan publik, yakni pada vaksin dosis pertama sebesar 14.348 orang atau persentasenya 83.18 persen.

Sedangkan, vaksin dosis kedua sebesar 7.521 orang atau persentasenya sebesar 43,60 persen.

“Tidak begitu buruk untuk capaiannya, alasan sulitnya lansia memang rasa khawatir dan takut,” jelasnya.

Kendati begitu pihaknya mengupayakan terus untuk melakukan pendekatan dan pendampingan untuk meyakinkan masyarakat agar tidak ada rasa khawatir.

Garna melanjutkan, dengan penerapan program arahan juga menjadi usaha untuk melakukan percepatan vaksinasi secara masif.

“Saya harap beberapa pihak yang telah mendapatkan vaksin dari keluarga juga bisa meyakinkan agar tidak ada kekhawatiran,” tutupnya.

Penulis: Tim

Editor: Fairuz