KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Kepala Dinas koperasi industri dan perdagangan (Diskoperindag) Berau, Salim menerangkan terkait permasalahan operasi Pasar Minyak Goreng yang diadakan kemarin di halaman depan kantor Diskoperindag, pada Kamis (10/3/2022) kemarin.
Dikatakannya, ada sekelompok pembeli yang membeli minyak goreng adalah orang yang sama berkali-kali. Menurut Salim, harga murah akibat subsidi tersebut menjadi target dari para pembeli untuk membeli dengan sebanyak-banyaknya.
“Kenapa, karena dikhawatirkan kedepan akan terjadi kenaikan harga,” ujar Salim, Jumat (11/3/2022).
Dirinya mengatakan, bahwa kenaikan harga tersebut tidak akan terjadi dikarenakan subsidi minyak goreng tersebut masih berlaku selama enam bulan lamanya.
“Dan saya mendapatkan informasi terbaru bahwa akan dilakukan perpanjangan waktu sampai satu tahun,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Salim berharap bagi masyarakat agar tidak panik dengan menampung minyak goreng di rumahnya. Apalagi sampai dimanfaatkan menjadi peluang bisnis dengan menjual kembali dengan harga lebih tinggi.
Salim mengatakan, untuk kecamatan-kecamatan terjauh lain yang memang belum mendapatkan stok minyak goreng dari para agen. Diakuinya pihaknya akan melakukan operasi pasar murah ke kecamatan-kecamatan tersebut nantinya.
“Kami juga akan menyasar kecamatan terjauh untuk melakukan operasi pasar murah minyak goreng serupa,” bebernya.
Salim memastikan bahwa tidak ada satupun agen distributor maupun retail yang melakukan penumpukan minyak goreng secara sengaja. Sebab agen distributor dan retail bila barang masuk dan keluarnya pasti di hari yang sama.
“Dipastikan tidak ada yang sengaja menumpuk barang. Sebab hal tersebut akan merugikan mereka. Bahkan bisa sampai dicabut izinnya,” tutup Salim.
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
Leave a Reply