KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia melakukan kunjungan kerja dan dialog dengan masyarakat dalam rangka penyaluran CPP, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, dan penurunan stunting yang dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Tanjung Redeb pada Kamis (1/2/2024) pagi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy didampingi Wakil Bupati Berau, Gamalis berbincang-bincang langsung dengan masyarakat yang hadir di Pendopo Kecamatan Tanjung Redeb.
Ia mengatakan bahwa kunjungannya ke Kabupaten Berau ialah untuk meninjau penyaluran beras El-Nino untuk warga yang kurang mampu yang ada di Kabupaten Berau.
“Berdasarkan pantauan, ternyata penyaluran di Kabupaten Berau sudah tersalur dengan baik dan lancar,” ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa ada kenaikan jumlah penerima bantuan dari yang sebelumnya sebanyak 10 juta penerima bantuan, kini mencapai 22 juta kepala keluarga yang menerima bantuan.
Hal ini karena masyarakat yang menerima bantuan sekarang tak hanya yang terdata di DTKS, tetapi diperluas jangkauannya agar merata dan terbagi dari 4 tingkatan yang dimulai dari hampir miskin, setengah miskin, miskin, dan sangat miskin ekstrim.
“Semuanya yang masuk kategori mendapatkan bantuan beras 10 Kg yang disalurkan oleh Bulog melalui program Bantuan Beras CPP,” katanya.
Dikatakannya bahwa penyaluran bantuan berupa beras ini dapat disalurkan kepada masyarakat setiap bulannya. Namun, untuk daerah yang berada cukup jauh dari jangkauan maka dapat disalurkan setiap 3 bulan sekali.
“Kalau untuk daerah kecamatan tanjung redeb dan sekitarnya mungkin bisa disalurkan setiap bulannya, tetapi untuk daerah yang cukup jauh bisa disalurkan setiap 3 bulan sekali secara sekaligus, bisa 3 bulan diawal ataupun diakhir,” ujarnya.
Dirinya menuturkan alasan dipilihnya beras menjadi bantuan, karena ini merupakan salah satu langkah pemerintah dalam menghadapi musim kemarau yang berkepanjangan.
“Apalagi sekarang petani banyak yang gagal panen karena adanya perubahan cuaca ekstrim, yakni El-Nino,” tuturnya.
“Ini pula bertujuan untuk menekan naiknya harga bahan pokok yang salah satunya diakibatkan karena banyaknya gagal panen,” pungkasnya.
Penulis : Dewi
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.