Operasi Ketupat Mahakam 2021, 611 Personil Dikerahkan

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Polresta Samarinda menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Mahakam 2021, di lapangan Mapolresta Samarinda, Rabu (5/5/2021).

Walikota Samarinda Andi Harun, yang memimpin apel gelar itu mengatakan, Operasi Ketupat Mahakam 2021 digelar dalam rangka menjaga keamanan serta mengantisipasi masyarakat agar tidak melakukan mudik jelang Idul Fitri 1442 H.

“Kita perhatikan rasio terhadap lintasan penyekatan untuk kita tambah. Kita juga melakukan sinergi dengan Satgas Covid-19 19. Pemkot juga memberi bantuan dengan lintas Forkopimda agar pelaksanaan operasi ini berjalan lancar,” ungkap Andi Harun.

Pemkot Samarinda beserta Polresta Samarinda menurunkan personel untuk pengamanan dan pencegahan penyebaran Covid-19. “Kita turunkan personel di titik rawan penyebaran Covid-19, karena diduga tren tahun ini akan ada peningkatan kegiatan masyarakat apalagi menjelang Idul Fitri, terutama di sektor perekonomian,” tuturnya.

Andi Harun juga berharap personel yang dikerahkan dalam Ops ini bekerja secara sungguh – sungguh mulai menjelang, saat pelaksanaan hingga pasca Idul Fitri.

Sementara itu, Kabag Ops Polresta Samarinda Kompol Andi Suryadi menambahkan, personel gabungan yang akan diturunkan dalam Ops Ketupat Mahakam 2021 berjumlah 611 personel gabungan.

“Terdiri dari 405 personel dari Polresta Samarinda dan 206 personel dari TNI serta instansi terkait,” tambahnya.

Kepolisian juga akan menempatkan 14 pos yang terdiri dari 7 pos pengamanan, 6 pos terpadu, dan 1 pos pelayanan. 6 pos terpadu sendiri akan berlokasi di Bandara APT Pranoto, Pelabuhan Samarinda, Terminal Sungai Kunjang, dan Pusat Perbelanjaan. Sedangkan pos pelayanan ada di depan Kantor Gubernur Kaltim.

Adanya larangan mudik dari 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021, Polri juga mendirikan pos penyekatan di beberapa titik.

“Jadi ada 4 pos di bandara, terminal, dan pelabuhan. Setelah itu, di Jalan Poros Samarinda – Tenggarong, Samarinda – Balikpapan depan Kampus IAIN, dan jalan poros Samarinda – Bontang,” papar Andi.

Dibandingkan dengan tahun 2020, Andi mengaku pola pengamanan masih sama. Namun, ada pengetatan lebih tinggi agar mencegah peningkatan kasus Covid-19 pasca Idul Fitri. Terutama, melihat tren kasus Covid – 19 di Samarinda yang melandai.

Penulis: Bayu

Editor: Fairuz