KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Pada rangkaian hari jadi Kabupaten Berau ke-69 dan Kota Tanjung Redeb ke-212, beberapa pelajar di Berau gelar Aksi bersih-bersih atau pungut sampah disepanjang jalan A. Yani.
Diketahui, aksi bersih-bersih itu merupakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bersih-Bersih Sedunia atau World Cleanup Day (WCD), Minggu (18/9/2022).
Kegiatan bersih-bersih itu dilakukan pada dua agenda utama, yakni Pawai Budaya (Gor Pemuda) dan Irau Manutung Jukut atau pesta bakar ikan di Tepian Besar atau Jalan A. Yani.
Disela-sela kegiatan, Koordinator WCD Indonesia Berau, Febri Abdul Haminuddin, mengatakan, aksi tersebut selain memperingati Hari Bersih-Bersih Sedunia, bertujuan untuk membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, terutama masalah sampah. Yang mana setiap agenda besar seperti perayaan hari jadi, sampah selalu berserakan.
“Jadi kami ingin memberikan support kepada pemerintah daerah untuk menjaga isu lingkungan. Setidaknya dalam menyadarkan masyarakat untuk sama-sama melindungi lingkungan,” tuturnya.
Febri menyoroti, mengenai problematika sampah di sungai. Dikatakannya, banyaknya sampah yang ditemukan di sungai rata-rata berasal dari wilayah perkotaan. Dimana sampah yang dibuang ke sungai mengalir hingga ke lautan dan pulau-pulau di sekitarnya.
“Dari aksi kecil ini kami suarakan bahwa sungai bukan tempat sampah. Itulah alasan kami menyuarakan isu tersebut saat pesta Manutung Jukut yang digelar di tepian Sungai Segah,” ungkapnya.
Menurut Febri, momen pesta bakar ikan itu sangat tepat lantaran minat masyarakat yang besar untuk mengunjungi Tepian Ahmad Yani. Agar dapat mempromosikan sebuah tindakan untuk mengumpulkan sampah di tanah ketimbang harus membuang sampah di sungai.
“Jadi, lebih baik mereka buang ke tanah ketimbang di sungai karena itu jauh lebih mudah untuk dikumpulkan dan dibuang ke tempatnya”, tuturnya.
“Supaya membantu petugas kebersihan, kami pun juga ikut bergerak bersama anak muda Berau untuk mengumpulkan sampah-sampah yang ada di tanah itu,” tambahnya.
Untuk diketahui, partisipan dalam gerakan lingkungan itu terdiri dari kalangan mahasiswa dan pemuda. Sementara, dari kalangan siswa diikuti oleh beberapa Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dari sejumlah sekolah.
Febri berharap, melalui aksi yang bertepatan dengan hari jadi Berau ini pemikiran masyarakat bisa berubah untuk bersama menjaga Berau dari segala aspek. Termasuk aspek lingkungan yang seringkali menjadi momok bagi setiap daerah.
“Banyak isu lingkungan terutama sampah yang harus diselesaikan di Berau. Sehingga, kami ingin hari jadi Berau bukan hanya sekedar diperingati, tetapi juga menjaga secara menyeluruh termasuk masalah sampah,” pungkasnya.
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
242 Comments