Pembangunan Aliran Listrik di Sejumlah Titik di Berau, Masih Banyak Menuai Kendala

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – PLN UP3 Berau dalam proses pembangunan aliran listrik untuk diseluruh daerah yang ada dikabupaten Berau masih banyak menuai kendala. Terutama untuk didaerah pesisir yang memang memerlukan proses yang lama karena jangkauannya yang sangat jauh.

Manager Unit PLN UP3 Berau, Dedy Iswantoyib mengatakan pembangunan aliran listrik saat ini untuk daerah Biduk – biduk masih dalam pembangunan. Nantinya arah ke Biduk – biduk itu dari bontang dengan sistem Mahakam.

“Itu nanti menggunakan sistem mahakam, untuk daerah Tanjung Redeb itu ngambilnya dari Kaltara sedangkan untuk daerah pesisir diambil dari mahakam,” kata Dedy Iswantoyib, Rabu (20/4/2022).

Ia menjelaskan, proses perencanaan itu masih lama. Karena sampai saat ini masih proses perizinan atau pembebasan lahan. Hal ini juga masih menyangkut di 6 titik diarah Bulungan yang sampai sekarang belum selesai.

“Target kita sebenarnya dibulan 3 ini, namun karena ada beberapa kendala jadi menargetkannya tahun depan,” ucapnya.

Untuk menggunakan sistem Mahakam, saat ini masih menunggu sistem stabil dahulu, setelah stabil lalu dinormalkan.

Adapun kendala atau permasalahan diBerau ini hanya sepele saja, dimana hanya dari pohon milik warga tidak memberi izin untuk dipangkas atau ditebang. Selain pohon, hewan juga menjadi penyebabnya.

“Setelah pohon itu dibereskan, kan hewan tidak bisa sampai naik lagi. setelah tidak ada gangguan itu, baru kita perbaiki proteksinya”, tuturnya.

Lanjutnya “Selain kendala itu, adapun kendala lain dalam pembangunannya, yaitu keterbatasan SDM dan anggaran”, tandasnya.

Disisi lain, Dedy mengungkapkan dari hal yang lalu, dalam menggoalkan izin Maratua itu sangat panjang prosesnya. Pihaknya secara bisnis tidak dapat keuntungan. Maka dengan begitu, pihaknya mengkemas dengan kompor induksi.

“Warga Maratua ini mau dengan kompor induksi, karena ini sebagai percontohan kita di indonesia. untuk tahun depan yang menjadi target atau fokus utama kami adalah Teluk Alulu”, pungkasnya.

Terakhir, Ia mengatakan untuk 2 – 3 tahun kedepan, Maratua akan dijadikan percobaan projek PLTS, sebagai bentuk dukungan Bumi Hijau.

Penulis : Rizal
Editor : Sofi