KALTIMTARA.ID, TENGGARONG – Dalam upaya mencegah dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkotika di desa, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Timur bersama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melauching Desa Bersinar (Bersih Narkoba) di Pendopo Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar, pada Kamis (4/11/2021).
Asisten I Setkab Kukar Ahmad Taufik Hidayat mengatakan, Desa Bersinar (Bersih Narkoba) merupakan salah satu upaya BNN dalam program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) untuk mewujudkan Indonesia Bersinar.
Tak hanya itu, perang melawan narkoba merupakan tanggungjawab bersama. Dibutuhkan koordinasi, sinergitas, dan keterpaduan dengan berbagai pihak. Baik instansi pemerintah maupun swasta, serta kerjasama masyarakat yang melibatkan berbagai profesi maupun disiplin ilmu.
Ahmad Taufik Hidayat juga menyebutkan, keterlibatan dan komitmen Pemerintah Kabupaten berserta jajaran dalam memerangi narkoba diwujudkan hingga ke pemerintahan di tingkat terkecil, yaitu Rukun Tetangga (RT) yang diintegrasikan di desa. Program Desa Bersinar sejalan dengan prioritas pembangunan nasional terkait pembangunan yang dimulai dari desa.
“Untuk mencapai keberhasilan pembangunan nasional, maka diperlukan desa dengan lingkungan kondusif, aman, serta layak bagi masyarakat,” terang Ahmad Taufik Hidayat.
Lebih lanjut Ahmad Taufik Hidayat mengemukakan, masyarakat desa merupakan sasaran utama sekaligus pemeran utama dari keberhasilan pencapaian target pembangunan. Di sisi lain, kerugian terbesar dari penyalahgunaan narkoba adalah pelemahan karakter individu yang menyebabkan melemahnya ketahanan masyarakat sebagai awal dari kehancuran suatu bangsa.
“Kesadaran akan adanya ancaman nyata dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba harus tersosialisasi dengan baik kepada seluruh masyarakat desa,” pinta Ahmad Taufik Hidayat.
Agar program tersebut berjalan maksimal, tentunya melibatkan seluruh perangkat desa, Babinsa, Babinkamtibmas, dan juga Puskesmas guna meningkatkan pendampingan masyarakat desa dalam penyelenggaraan fasilitas Desa Bersinar (Bersih Narkoba) yang dikelola secara partisipatif, terpadu serta berkelanjutan dengan berbasiskan pendayagunaan sumber daya di Desa.
“Program Desa Bersinar ini bagian dari pada untuk menguatkan semangat masyarakat sebagai garda terdepan dalam pencegahan peredaran narkotika,” ungkap Ahmad Taufik Hidayat.
Sementara itu Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Timur Brigjen Pol. Wisnu Andayana mengatakan, saat ini 4 desa di Kaltim dari 10 Kabupaten/ Kota yang rawan dengan peredaran serta penyalahgunaan narkotika. Salah satunya termasuk Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
“Ada tiga langkah strategi BNN dalam memerangi peredaran narkoba yaitu, Soft Power, Hard Power dan Smart Powert Approach,” ungkap Brigjen Pol. Wisnu Andayana.
Lebih lanjut Brigjen Pol. Wisnu Andayana menjelaskan, Soft Power ini merupakan aktifitas pencegahan agar masyarakat memiliki ketahanan diri terhadap penyalahgunaan narkoba. Sementara Hard Power ialah, dengan mengutamakan penegak hukum secara tegas dan terukur dalam menangani sindikat narkoba.
“Sedangkan Smart Powert Approach yaitu, penggunaan informasi digital dalam upaya penanggulangan,” beber Brigjen Pol. Wisnu Andayana.
Tak hanya itu, BNN Provinsi Kalimantan Timur juga menargetkan di tahun depan lebih akan banyak lagi desa di Kutai Kartanegara dicanangkan sebagai Desa Bersinar (Bersih Narkoba) melalui bantuan dari pemerintah provinsi Kaltim.
“Harapnya dengan dicanangkan Desa Bersinar ini, peredaran gelap narkoba berkurang hingga bersih dari narkoba,” pungkas Brigjen Pol. Wisnu Andayana. (Adv)
Penulis : Tim / Akhmad Abbas Al Mushthofa – Mahasiswa FKIP Unikarta Peserta PKL
Editor : Fairuz
Leave a Reply