KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Meski terkenal dengan wisata bawah laut di Pulau Derawan dan Pulau Maratua, Berau juga miliki segudang wisata alam yang mampu memanjakan mata. Salah satunya di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay.
Sekretaris Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Merabu, Franly Aprilano Oley menuturkan, kegiatan pengelolaan sektor pariwisata di Kampung Merabu, Kelay sepenuhnya dipegang oleh BUMK.
Franly menjelaskan, dari setiap pembayaran yang diterima dari hasil pengelolaan wisata hanya dipotong 10 persen untuk masyarakat. Sisanya akan masuk kedalam pengelolaan BUMK itu sendiri.
“Jadi semisal jasa guide dipatok harga Rp 150 ribu, nah yang menjadi guide mengambil 10 persen diluar gaji yang nantinya diterima setiap bulan,” tutur Franly pada Kamis (2/11/2021).
Meski per tahun Pendapatan Asli Kampung (PAK) baru sekitar Rp 10 juta hingga Rp 20 juta, perputaran ekonomi di tengah masyarakat cukup besar. Hal tersebut lantaran sebagian besar perputaran uang kembali kepada masyarakat Kampung Merabu sendiri.
“PAK memang hanya berkisar antara Rp 10-20 juta per tahun. Itu sudah penghasilan bersih dipotong gaji pengurus dan operasional lainnya,” lanjutnya.
Dirinya juga memperkenalkan tiga wisata unggulan Kampung Merabu, diantaranya adalah Danau Niadeng, Puncak Ketepu dan Goa Bloyot. Goa Bloyot sendiri menarik lantaran terdapat lukisan tangan dari zaman prasejarah.
“Dan yang paling eksotis yakni Goa Bloyot yang memiliki lukisan tangan dari zaman prasejarah,” ucapnya.
Franly juga menegaskan, wisata yang ada di Kampung Merabu sebisa mungkin dirinya jaga untuk tidak berubah dari wujud aslinya. Memang, dirina mengakui wisata di Kampung Merabu menyasar sektor khusus.
“Memang ini adalah objek wisata peminat khusus, jadi sebisa mungkin kami menjaga keaslian alam,” tutur Franly.
“Keasriannya masih terjaga hingga saat ini,” tandasnya.
Penulis : Seno
Editor : Fairuz
332 Comments