KALTIMTARA.ID, BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) terus menunjukkan keseriusan dalam mempercepat pengakuan Masyarakat Hukum Adat (MHA). Komitmen itu diwujudkan lewat kegiatan pembekalan Panitia Verifikasi MHA yang digelar di Balai Mufaka pada Senin (29/9/2025).
Langkah ini dinilai penting untuk memperkuat kapasitas panitia agar proses peninjauan dokumen dan lapangan bisa berjalan profesional, transparan, dan sesuai aturan hukum.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Berau, Hendratno menegaskan bahwa pengakuan MHA memiliki payung hukum kuat, mulai dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-X/2012, hingga Permendagri Nomor 52 Tahun 2014.
“Panitia verifikasi harus bekerja teliti, karena tahap lapangan adalah kunci. Disitu akan dinilai eksistensi masyarakat adat, batas wilayahnya, serta tradisi dan kearifan lokal yang masih dijalankan. Semua ini harus dapat dipertanggungjawabkan,” terangnya.
Melalui proses ini, Pemkab Berau berharap pengakuan resmi terhadap masyarakat adat di Dumaring dan Tembudan bisa segera terwujud. Langkah ini diyakini menjadi wujud nyata perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat sekaligus pelestarian kearifan lokal di Bumi Batiwakkal.
Kepala DPMK Berau, Tentram Rahayu melaporkan bahwa dari sejumlah usulan yang diajukan pada tahun 2025, hanya Kampung Dumaring (Kecamatan Talisayan) dan Kampung Tembudan (Kecamatan Batu Putih) yang berhasil memenuhi persyaratan administrasi secara lengkap.
“Dua kampung ini dinyatakan lolos karena dokumen yang diajukan lengkap, sesuai prosedur, serta mendapat dukungan kuat dari pemerintah setempat. Dengan demikian, keduanya berhak masuk ke tahap verifikasi lapangan,” jelasnya.
Ia menuturkan bahwa pembekalan teknis ini diharapkan dapat memastikan panitia bekerja dengan prinsip objektivitas dan akuntabilitas.
“Proses ini harus benar-benar terjaga integritasnya agar hasil verifikasi menjadi dasar hukum yang sah dalam pengakuan masyarakat adat,” tandasnya.
Penulis: Dewi Ayu
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.