Sinergi Berau-YKAN Hasilkan 1.600 Hektare Perhutanan Sosial dan Dukungan Ekonomi Hijau Komunitas

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, BERAU —Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau secara resmi memperkuat kemitraan strategisnya dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) demi mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan. Sinergi ini difokuskan pada pengelolaan sumber daya alam di sektor kehutanan dan kelautan yang menjadi agenda utama dalam Forum Kolaborasi Berau–YKAN di Hotel Mercure pada Senin (13/10/2025).

Kerja sama yang telah terjalin lama ini merupakan manifestasi dari komitmen daerah untuk mencapai visi pembangunan 2025–2030: “Berau Maju, Unggul, Berkelanjutan, Makmur, dan Sejahtera”. Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas menegaskan bahwa pondasi pembangunan harus dibangun di atas keseimbangan harmonis antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

“Berau diberkahi kekayaan alam dan sumber daya manusia yang luar biasa. Oleh karena itu, pembangunan daerah tidak boleh sekadar mengejar laju pertumbuhan ekonomi, melainkan wajib memastikan kelestarian lingkungan sebagai warisan bagi generasi mendatang,” ujarnya.

Dirinya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kontribusi YKAN. Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan berkelanjutan mustahil dicapai tanpa konsolidasi peran dari seluruh pemangku kepentingan.

“Konservasi bukan sekadar upaya menjaga alam semata, melainkan juga sebuah ikhtiar untuk memastikan bahwa masyarakat yang hidup di sekitar hutan dan pesisir memperoleh manfaat ekonomi yang berkesinambungan. Ini adalah tanggung jawab kolektif kita untuk generasi mendatang,” tegasnya.

Ketua Pengurus sekaligus Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto menuturkan bahwa YKAN telah menjadi mitra vital Pemkab Berau sejak tahun 2002. Selama lebih dari dua dekade, organisasi nirlaba ini berperan signifikan dalam penguatan kapasitas masyarakat, pendampingan kebijakan pemerintah, serta memfasilitasi kolaborasi lintas sektor untuk pengelolaan sumber daya alam yang efektif.

“Peran kami adalah mendukung pemerintah daerah dalam menjaga keseimbangan fundamental ekosistem darat dan laut. Upaya konservasi yang kami dorong harus mampu memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.

Sinergi antara Pemkab Berau dan YKAN telah membuahkan hasil yang terukur dalam lima tahun terakhir. Dukungan pemerintah daerah telah menjangkau 77 kampung dan dua kelurahan dengan total dana sebesar Rp.390 juta per kampung. Selain itu, 15 kelompok masyarakat penerima manfaat memperoleh bantuan Rp.50-70 juta per kelompok untuk kegiatan berbasis lingkungan dan penurunan emisi.

Pada sektor kehutanan, kolaborasi ini menghasilkan capaian tertinggi di Kalimantan Timur: sebanyak 31 kelompok masyarakat telah mendapatkan hak kelola perhutanan sosial dengan total luasan mencapai 1.600 hektare. YKAN memberikan pendampingan teknis dan penguatan kapasitas agar program tersebut berjalan optimal.

Di bidang ekonomi, YKAN aktif menggerakkan ekonomi hijau berbasis komunitas melalui program Akademi Kampung Sigap dan pengembangan UMKM ramah lingkungan. Produk lokal unggulan, seperti cokelat batangan, amplang, terasi, udang kering, kerajinan rotan, dan batik mangrove yang kini telah berhasil dipasarkan melalui platform digital dan gerai di Tanjung Redeb.

“Rencana Pemkab Berau untuk membangun UMKM Center akan menjadi katalisator penting dalam memperluas jangkauan pasar bagi produk-produk lokal ramah lingkungan ini,” terangnya.

Di wilayah kelautan, kerja sama ini juga melahirkan langkah-langkah strategis, termasuk pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di pesisir dan Kepulauan Derawan untuk memperkuat pengelolaan kawasan konservasi laut. Selain itu, dilakukan program restorasi hidrologi mangrove dan akuakultur berkelanjutan sebagai upaya pemulihan ekosistem pesisir yang terdegradasi oleh dampak aktivitas tambang.

Secara ambisius, YKAN turut mendukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan kabupaten terkait dalam pengusulan Taman Bumi (Geopark) Sangkulirang–Mangkalihat untuk meraih pengakuan bergengsi UNESCO Global Geopark. Dengan potensi geologi unik yang dimiliki, seperti Danau Labuan Cermin, Kabupaten Berau diharapkan menjadi destinasi wisata edukatif dan konservatif kelas dunia.

“Dengan pengakuan geopark dunia, Berau akan semakin dikenal sebagai wilayah yang kaya sumber daya alam sekaligus memiliki komitmen konservasi yang tinggi,” pungkasnya.

 

Penulis: Dewi ayu