Kuliah S2 Lingkungan Unmul, Sarkowi Raih IPK Sempurna 4.00

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Wisuda Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Gelombang II – 2021, yang digelar secara luring dan daring, pada Sabtu (26/6/2021) lalu.

Dari peserta wisuda secara daring yang dari rumah masing-masing, salah satunya adalah Sarkowi V Zahry. Anggota DPRD Provinsi Kaltim itu, sebenarnya sudah lulus beberapa bulan lalu, namun baru ikut wisuda gelombang kedua ini.

Menariknya, meski tidak kategori lulus cumlaude, namun Sarkowi memperoleh Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sempurna 4,00. Artinya, semua mata kuliah memperoleh nilai A (yang nilai umum kategori 100).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Kutai Kartanegara itu, berhak menyandang gelar Magister Ilmu Lingkungan (M.Ling) dari Universitas Negeri di Kaltim.

“Alhamdulillah, selesai kuliah di S2 Lingkungan di Unmul. Saya agak lambat lulus, karena itu tidak cumlaude. Karena cumlaude itu parameternya dua yaitu nilai (IPK) dan waktu studi. Saya sempat kesulitan mendapatkan persetujuan perusahaan tambang batubara di Kaltim dan harus berkali-kali ganti tujuan penelitian. Mungkin karena penelitian saya terkait pemanfaatan lubang tambang, sehingga tidak mudah perusahaan memberi izin pada mahasiswa yang juga anggota dewan,” katanya saat diwawancarai.

Menurut catatan redaksi, Sarkowi juga pernah terpilih sebagai mahasiswa dengan prestasi terbaik I pada wisuda di Universitas Mulawarman (Unmul) 1 April 2017 lalu. Saat itu, wakil rakyat ini lulus dari Program S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Jurusan Administrasi Negara, Program Kebijakan Publik.

Wakil rakyat dari Fraksi Golkar ini, lulus dengan nilai IPK sempurna 4,00 dengan waktu belajar tercepat, satu tahun 6 bulan serta didaulat menerima penghargaan sebagai wisudawan terbaik, dan sejak saat itu berhak menyandang gelar Magister Science (M.Si).

“Pengalaman kan jadi bervariasi, dengan berbagai pencapaian kuliah. Saya syukuri saja semua hasilnya,” kata Ketua Alumni SMAN 2 Tenggarong, Kutai Kartanegara, yang juga alumni program Sarjana Fakultas Kehutanan Unmul, alumni program sarjana Fakultas Hukum Untag 1945 Samarinda, dan alumni Program Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomi Unmul ini.

Ditanya bagaimana tips nya kuliah, Sarkowi mengatakan, yang terpenting itu niat dan semangat serta kemauan yang tinggi untuk benar-benar menuntut ilmu. Jika pondasi itu kuat, maka turunannya akan menerapkan manajemen waktu super ketat antara melaksanakan tugas kerja, aktivitas keluarga, sosial kemasyarakat, usaha dan kuliah. Dalam kuliah dengan segala agenda, tahapan dan tugas kuliah serta tugas akhir selalu dilaksanakan sebaik-baiknya dan berdimensi mutu.

“Selama kuliah saya berusaha selalu masuk, mengerjakan tugas dan ujian, penelitian dan menyusun tesis dengan sebaik-baiknya. Bahkan, justru jadwal kerja yang diatur menyesuaikan jadwal kuliah. Sering dari luar kota sampai bandara langsung ke kampus meski harus mendorong koper ke pojok kelas,” kata Ketua Ormas Kosgoro 1957 Kaltim dan dewan penasehat Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kaltim ini.

Apa motivasi kuliahnya? Dikatakan Sarkowi, semangat belajar pada dasarnya mengikuti wasiat almarhumah ibu dan almarhum bapak agar jika ada kesempatan terus untuk belajar dan belajar, karena itu perintah agama, apalagi didukung keluarga yaitu istri dan anak-anak serta didukung pembiayaan.

Ia juga menceritakan pengalaman sedih ketika kuliah sarjana di Fakultas Kehutanan Unmul, selain belajar harus memikirkan mencari biaya, begitu pula awal pertama lulus sarjana dan berniat melanjutkan studi S2 gagal terkendala biaya. Selain itu, dia ingin memberikan motivasi kepada generasi yang akan datang bahwa jika ada niat, kemauan yang kuat dan semangat, menjalani pendidikan itu bisa dan mudah.

“Kuncinya yang menjalani. Meski orangtua mendukung, keluarga mendukung, biaya ada, tapi kalau kemauan tidak ada dari yang mau kuliah, sulit juga,” kata anggota Majelis Kependudukan Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Daerah Provinsi Kalimantan Timur ini.

Kalau kuliahnya banyak, berarti panjang penulisan namanya? “Kalau soal gelar itu ‘kan bonus dan aspek bawaan kita kuliah. Era sekarang dengan Undang-Undang Pendidikan yang ada, soal gelar itu tak aneh panjang. Sekarang gelar profesi banyak diraih dan dicantumkan, orang bisa punya gelar 4 sampai 5 gelar pendidikan,” terang Dewan Pengawas Perkumpulan Forum Tenaga Ahli Lingkungan Indonesia (P-TALI) Daerah Provinsi Kaltim ini.

Penulis : Tim

Editor : Fairuz