KALTIMTARATV, TENGGARONG – Melalui bantuan swadaya masyarakat setempat, Desa Rapak Lambur mampu mendirikan pondok pesantren yang diberi nama Yayasan al-Farisyah Hasyim
Pondok pesantren al-Farisyah Hasyim dimulai pembangunannya pada 2016 lalu, dengan bantuan dari swadaya masyarakat Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara serta pihak yayasan ponpes sendiri.
Pada 2019, ponpes ini mulai mendirikan madrasah diniyah serta taman pendidikan Al-Qur’an dan mendapat respon dari masyarakat setempat. Tak jarang, banyak anak-anak di desa setempat datang untuk belajar di ponpes tersebut.
Pembina Yayasan Ponpes al-Farisyah Hasyim, Farida Ariyan menyebut, meski sudah berjalan, pembangunan gedung dilakukan secara bertahap. Pihaknya banyak menerima bantuan dan wakaf dari masyarakat setempat yang menginginkan ponpes tersebut terbangun.
“Tujuan didirikannya ponpes ini sendiri, adalah kepedulian terhadap dunia pendidikan serta melihat tingginya angka anak putus sekolah di Desa Rapak Lambur, yang di latar belakangi penghasilan orang tua mereka masih dibawah rata-rata,” ungkapnya.
Selain itu, keberadaan ponpes ini juga sangat membantu masyarakat desa setempat untuk menyekolahkan anak-anaknya. Untuk membuka wawasan khususnya di dunia pendidikan agama.
Yayasan ponpes Al-Fahrisyah Hasyim ini juga mempunyai misi, yakni mencetak generasi berakhlak yang berwawasan Agama Islam serta penghapal Al-Qur’an.
“Ponpes ini tidak memungut biaya dari orang tua santri. Kita berikan fasilitas gratis dalam proses belajar,” kata Farida.
Meski dalam proses belajar mengajar di ruang terbatas saja. Namun, semangat para santri untuk menuntut ilmu agama di Ponpes Al-Farisyah Hasyim tersebut sangat luar biasa.
“Tak hanya mendalami ilmu agama saja, namun ponpes juga memberikan pelajaran serta wawasan di bidang interplainer, yang nanti sebagai bekal para santri setelah lulus dari ponpes dan bisa membantu orang tua dalam membuat sebuah usaha. Hingga mampu membuka lapangan pekerjaan sendiri,” tuturnya.
Proses belajar mengajar di Ponpes Al-Farisyah Hasyim ini di mulai dari sore hingga malam hari. Jumlah santri di ponpes tersebut mencapai 120 orang yang berasal dari Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong.
Dengan didirikannya ponpes tersebut diharapkan, dapat memberikan ilmu pengetahuan serta pendidikan agama bagi anak-anak desa. Serta membantu para orang tua yang kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya.
347 Comments