Alert! Malaysia Resmi Lockdown Nasional Lagi Gegara Corona

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, JAKARTA – Malaysia kembali melakukan penguncian secara nasional melalui gerakan perintah control pergerakan (MCO). Lockdown akan mulai berlaku dari 12 Mei hingga 7 Juni 2021.

Ini merupakan ketiga kalinya, setelah Maret 2020 dan Januari 2021. Malaysia kini berada di tengah gelombang ketiga kebangkitan corona.

“Seluruh Malaysia akan kembali ditempatkan di bawah perintah control gerakan,” tegas Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dalam pernyataannya Senin (10/5/2021) malam.

Muhyiddin menyebut ini merupakan langkah untuk mengekang peningkatan kasus. Datangnya perayaan Idulfitri juga membuat kekhawatiran kenaikan infeksi.

Per Senin, Malaysia mencatat 3.807 kasus baru. Kasus harian naik sejak pertengahan April 2021.

“Data dan sains terus menunjukkan bahwa aktivitas berkumpul, yang membuat jarak sosial menjadi sulit, dan keberadaan orang di ruang yang padat menjadi penyebab utama penularan Covid-19,” jelasnya lagi.

“Rantai infeksi Covid-19 hanya bisa diputuskan dengan mendorong masyarakat untuk tinggal di rumah melalui kontrol pergerakan yang ketat,” lanjutnya.

Di bawah MCO, semua bentuk pertemuan sosial termasuk pernikahan dan jamuan makan dilarang. Semua institusi pendidikan ditutup, sedangkan pusat penitipan anak diizinkan beroperasi berdasarkan prosedur operasi standar.

Makan di restoran tidak akan diizinkan. Satu mobil hanya bisa memuat tiga orang, termasuk pengemudinya.

Selama Idul Fitri kunjungan ke rumah dan kunjungan makan juga masuk ke kegiatan yang dilarang. Namun salat Ied diperbolehkan dengan batas 50 orang untuk masjid dan surau, yang kapasitas normalnya bisa mencapai 1.000.

“Batas maksimal 20 orang berlaku bagi yang berkapasitas rendah,” katanya lagi.

Channel News Asia menyebut Malaysia mencatat total 444.484 kasus corona dengan 1.700 kematian. Saat MCO pertama dilakukan Maret 2020, Negeri Jiran rugi hingga US$ 585 juta.

“Kita telah berhasil meratakan kurva infeksi Covid-19 pada gelombang pertama dan kedua pandemi,” kata Muhyiddin lagi.

“Saya ingin mengingatkan (semua) bahwa gelombang ketiga yang kami hadapi saat ini lebih ganas dan kritis. Kami belum menang,” ungkapnya.

Sebelumnya pejabat tinggi kesehatan Malaysia melukiskan gambaran suram perjuangan negara itu melawan pandemi virus corona. Ia bahkan mengatakan kasus baru bisa mencapai 7.000 sehari pada akhir bulan ini.

“Diproyeksikan bahwa Malaysia akan mencatat 5.000 kasus pada akhir Mei dan sekitar 3.000 kasus pada pertengahan bulan,” kata Kementerian Kesehatan, Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah dalam konferensi pers di kementerian di Putrajaya, dikutip The Strait Times, Minggu.

“Tapi sekarang, dua minggu sebelum pertengahan bulan, kami telah mencatat lebih dari 3.000 kasus. Kami memperkirakan 5.000 pada pertengahan Mei sekarang, dan pada akhir Mei, kasus dapat meningkat menjadi 6.000 hingga 7.000, tergantung pada kita, apakah kita memutus rantai infeksi,” tandasnya.

Sumber : CNBC Indonesia