KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Seorang anak berusia 10 tahun, dilaporkan hilang, diduga tenggelam di Sungai Segah, pada Selasa (4/5/2021) sekira pukul 09.00 WITA.
Paur Humas Polres Berau Iptu Suradi membenarkan adanya kejadian itu. Ia mengatakan pada Selasa (4/5/2021) sekitar pukul 09.00 WITA, korban bernama Ijul (10) bersama dua temannya, Nasrul (13) dan Ramadhan (9), pergi ke Sungai Segah Jalan Pulau Sambit, Tanjung Redeb, untuk berenang.
“Temannya lebih dulu lompat ke sungai, lalu di susul oleh korban. Tak berapa lama, temannya yang satu lagi melihat korban berteriak meminta tolong,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (5/5/2021).
Dikatakannya, badan korban saat itu berada di dalam air serta tangannya melambai-lambai diatas air. Melihat itu, Nasrul melompat ke sungai dengan maksud untuk menolong korban. Namun, akibat arus sungai yang deras, korban tak sempat tertolong.
“Setelah kejadian itu, keduanya pulang ke rumah. Tapi tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapapun dengan alasan takut,” ungkapnya.
Sekira pukul 20.00 WITA, orangtua korban, Novi, merasa khawatir lantaran korban tak kunjung pulang sejak pagi. Ia kemudian mendatangi kedua teman korban, menanyakan keberadaan korban. tetapi, keduanya tidak berani mengatakan kejadian sebenarnya.
“Barulah sekitar pukul 22.00 WITA, orangtua korban melaporkan anaknya hilang. Kedua teman korban kita periksa, barulah keduanya mengatakan kejadian sebenarnya,” bebernya.
Pihak kepolisian kemudian segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Bersama dengan BPBD Berau, melakukan penelusuran di lokasi. “Di TKP, ditemukan pakaian milik korban yakni kaos warna hijau, celana pendek warna biru dan sandal warna merah. Pakaian itu korban tanggalkan sebelum berenang,” tuturnya.
“Kita berharap korban segera di temukan,” pungkasnya.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Askar Husairi, pencarian baru akan dilakukan pada Rabu (5/5/2021), lantaran pihaknya baru mendapat informasi sudah tengah malam.
“Karena keadaan sudah malam dan pencarian tidak bisa dilakukan, sehingga pencarian baru dilakukan pada pagi hari ini, Senin (5/5/2021),” ujarnya.
Pihaknya juga menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC), bekerjasama dengan Damkar juga TNI-Polri. Untuk alat yang digunakan dalam pencarian, BPBD juga menggunakan alat tradisional. Seperti alat pancing tradisional, unak (kapal karet).
“Untuk pencarian tidak terlalu jauh, lantaran kondisi saat itu sedang dalam air pasang. Jadi kemungkinan lokasi korban belum jauh,” tuturnya.
Penulis: Tim
Editor: Fairuz
Leave a Reply