KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – COVID-19 varian Delta telah ditemukan di Kabupaten Berau. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi melalui press release terkait hasil Laboratorium COVID-19 di Kabupaten Berau, Sabtu (28/8/2021) kemarin.
Ia mengatakan, masuknya varian Delta di Bumi Batiwakkal –sebutan Berau, pemeriksaan sequencing untuk mengetahui varian yang menginfeksi pasien COVID-19. Pengambilan spesimen itu dilakukan pada 31 Juli 2021 hingga 2 Agustus 2021. Lantaran, dalam beberapa bulan terakhir COVID-19 varian Delta ditemukan di beberapa wilayah di Kalimantan Timur.
“Sampel diambil dari 20 pasien COVID-19 secara random, kemudian sampel dikirim ke Litbangkes Biomedis Kemenkes RI di Jakarta,” ungkap Iswahyudi.
Berdasarkan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) oleh Litbangkes Biomedis Kemenkes, hasil seluruh sampel dari 20 pasien tersebut dinyatakan Positif SARS-Cov-2 Varian of Concern Delta (B.1.617.2). Dengan adanya hasil ini, maka terdapat COVID-19 varian Delta di Kabupaten Berau dan telah menjadi transmisi di lingkungan masyarakat.
“Hal tersebut diperkuat dengan adanya fakta di lapangan, bahwa varian Delta ini sangat mudah menular,” kata dia.
Diketahui, pada bulan Juni 2021 sampai awal Agustus 2021, kenaikan kasus di Kabupaten Berau sangat meningkat pesat mencapai lebih dari 1000 persen atau 10 kali lipat. Pasien yang tertular varian Delta sebagian besar menderita pneumonia berat. Di mana, jaringan paru-paru terinfeksi secara luas, dibuktikan dengan sangat banyaknya areal putih di paru-paru pada hasil rontgen pasien.
“Sehingga menyebabkan proses penyembuhan menjadi lebih lama,” tuturnya.
Ia mengingatkan, turunnya saturasi pada penderita COVID-19 bukan karena udara di sekitar kurang oksigen. Tetapi, ada penurunan fungsi paru-paru akibat infeksi dan peradangan. Sehingga pemberian oksigen di rumah tidak cukup. Namun, juga harus diikuti dengan pengobatan untuk mengurangi infeksi dan peradangan.
“Jika saturasi oksigen dibawah 90 persen, maka harus segera menghubungi petugas kesehatan dan dirujuk ke rumah sakit,” ucapknuya.
Meskipun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Berau sudah turun menjadi Level 3 dan kasus cenderung menurun, ia mengimbau masyarakat untuk tidak boleh lengah dan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat disetiap aktivitas.
“Bila tidak laksanakan protokol kesehatan secara ketat, sangat mungkin kasus akan naik kembali. Mari bersama kita bisa mengatasi COVID-19,” tandasnya.
Penulis : Tim
Editor : Fairuz
Leave a Reply