Digitalisasi UMKM Dipercepat, Pemkab Berau Siapkan Pelaku Usaha Hadapi Pasar Wisata

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau menunjukkan komitmen nyata dalam mendorong pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pondasi utama ekonomi kerakyatan. Salah satu langkah strategis diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam gelaran BIMA ETAM Seri ke-5. Sebuah forum business matching dan edukasi keuangan yang diselenggarakan di Kantor Bapelitbang Berau pada Kamis (24/7/2025).

Acara yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini menghadirkan kolaborasi lintas sektor dengan melibatkan langsung pemerintah daerah sebagai katalisator penguatan ekosistem UMKM.

Sekretaris Daerah Kabupaten Berau, Muhammad Said menegaskan pentingnya sinergi institusional untuk membuka akses pembiayaan yang lebih inklusif dan memperkuat pemahaman keuangan pelaku usaha kecil.

“BIMA ETAM adalah ruang strategis yang tidak hanya mempertemukan pelaku UMKM dengan lembaga keuangan, tetapi juga membuka cakrawala berpikir tentang pentingnya literasi dan manajemen keuangan. Ini adalah bagian dari transformasi ekonomi yang sedang kita bangun di Berau,” ujarnya.

Dari sisi dukungan permodalan, Bank Indonesia mencatat telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp11,44 miliar kepada 149 UMKM di Kalimantan Timur, termasuk pelaku usaha di Kabupaten Berau.

Kepala Perwakilan BI Kalimantan Timur, Budi Widihartanto mengungkapkan bahwa BIMA ETAM bukan sekadar forum, melainkan bagian dari program berkelanjutan untuk membangun kemandirian ekonomi daerah melalui UMKM.

“Berau adalah tuan rumah kelima dan potensinya dalam sektor UMKM sangat menjanjikan, terlebih dengan dukungan pemerintah daerah yang progresif,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Berau sendiri tidak tinggal diam. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberdayakan pelaku usaha, mulai dari pelatihan kewirausahaan, fasilitasi kredit lunak, penyediaan ruang usaha, hingga pendampingan berbasis potensi lokal.

“UMKM tidak boleh hanya kuat secara modal, tetapi juga harus cakap secara finansial dan tanggap terhadap digitalisasi,” tuturnya.

Dalam konteks tersebut, Pemkab Berau juga mendorong percepatan adopsi sistem pembayaran non-tunai di kalangan pelaku usaha kecil sebagai bagian dari transformasi digital. Langkah ini dinilai krusial, mengingat sektor pariwisata Berau yang terus tumbuh memerlukan dukungan dari pelaku UMKM yang adaptif, khususnya dalam melayani wisatawan domestik maupun mancanegara.

Diskoperindag pun dilibatkan secara aktif dalam upaya pendampingan berkelanjutan agar UMKM tidak hanya memperoleh akses modal, tetapi juga mengalami peningkatan kapasitas usaha secara sistematis. Pemerintah berharap, kegiatan semacam BIMA ETAM mampu menjadi titik tolak lahirnya lebih banyak UMKM yang layak pembiayaan dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

“Dengan ekosistem yang terbangun solid, kami optimis bahwa pelaku UMKM di Berau bisa naik kelas, tidak hanya dari sisi omzet tetapi juga dalam hal daya tahan dan profesionalisme usaha,” tutupnya.

 

Penulis: Dewi Ayu

situs idnpp situs idnpp situs idnpp situs idnpp situs idnpp situs idnpp situs idnpp situs idnpp situs idnpp situs idnpp