KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila, Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Sulawesi Selatan (IKAMI SULSEL) gelar Webinar Nasional, pada Sabtu (29/5/2021) siang.
Dalam sambutannya, Ketua PB IKAMI Sulsel Akbar Dwi Rohadi mengatakan, pemuda merupakan ujung tombak suatu bangsa. Ia juga menyarankan pemuda mengambil peran strategis dalam unsur elemen masyarakat.
“Webinar ini merupakan salah satu upaya untuk berkontemplasi sekaligus atensi bersama bahwa sudah saatnya pemuda hari ini mengambil peran-peran vital di setiap unsur elemen masyarakat,” ujar Akbar.
Sementara itu, peneliti LAN RI, Azhar Aswin menuturkan, mengutip dari Psikolog Inez Kristanti, anak muda dengan rentang usia 18-34 tahun mengalami stres yang lebih tinggi dibanding kelompok usia lainnya selama pandemi Covid-19.
“Banyak kejadian negatif yang berlangsung dewasa ini, tidak sedikit pula kejadian positif yang terjadi. Berani dalam bertindak, berbobot dalam melakukan tindakan, maka hasil yang memukau akan datang merupakan salah satu solusi yang harus pemuda yakini,” ungkapnya.
Aswin menambahkan, dalam Kondisi seperti ini, seharusnya pemuda bisa menjadikan salah satu langkah alternatif virtual dalam mencapai tujuan hidup.
“Jadikan transisi kondisi ini hanya sebagai sekoci darurat untuk sementara waktu, tetapi jika melihat visioner adalah bahwa pandemic ini sebagai salah satu alternatif virtual untuk mencapai tujuan hidup lebih jauh,” pungkasnya.
Peneliti Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada, Hastangka mengatakan, tantangan pemuda dan Pancasila pada masa kini sangat kompleks. Mulai dari sosial, ideologi, ekonomi, politik dan budaya. Oleh karena itu, pemuda sebagai pilar bangsa harus solid atau kuat dengan berkarakterkan Pancasila.
“Pada prinsipnya pemuda harus menjadikan Pancasila sebagai jiwa, dengan demikian pemuda sebagai agent of change, agent of development dan social control dapat dengan mudah dipenuhi. Serta langkah nyatanya adalah dengan dibarengi sikap gotong royong, kerjasama, kesejahteraan dan perdamaian yang senantiasa menjadi nafas dalam kehidupan” jelasnya.
Sementara itu, Pemuda Pelopor Nasional Kemenpora RI, Rahmad Azazi Rhomantoro mengatakan, pemuda sebagai representasi dari nilai budi luhur selain memiliki sehat raga juga harus senantiasa menjaga kesehatan jiwanya. Segala sesuatunya berawal dari mindset.
“Seharusnya manusia dengan kesempurnaan akalnya musti menjaga marwah akal sehat agar tidak terjerumus ke dalam jurang kedangkalan berfikir,” ujar Rahmad.
“Sehingga perlu mengevaluasi diri kita, hidup kita fungsinya untuk apa. Mengapa kita melakukan sesuatu, akan jadi apakah sesuatu itu, kira kira itu bermanfaat atau tidak, kemudian mampu membawa kita ke jalan yang lurus,” tandasnya.
Penulis: Rafik
Leave a Reply