Penjualan Beras Sepi Bukan Karena Pandemi, Tapi Ini Penyebabnya

Pedagang beras di Pasar Mangkurawang (foto: fairuz/kaltimtara.id)
Pedagang beras di Pasar Mangkurawang (foto: fairuz/kaltimtara.id)

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TENGGARONG – Sepinya pembeli beras di Pasar Gerbang Raja, Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, bukan dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Melainkan banyaknya perusahaan yang tidak beroperasi di sejumlah wilayah Kukar. Hal itu di kemukakan Refi’ pedagang beras kepada media ini pada Jumat (5/3/2021) siang.

“Saat ini pembeli memang sepi bukan dikarenakan adanya wabah COVID-19, tapi banyak perusahaan yang tutup, jika di bandingkan sebelumnya pembeli beras dari berbagai perusahaan rame. Namun sekarang sepi hanya ada sejumlah perusahaan saja yang datang,” ungkap Refi’.

Refi’ juga mengemukakan, saat ini harga beras mengalami penurunan yang cukup signifikan. Untuk harga beras lokal Kutai Kartanegara yang awalnya seharga Rp 250 ribu, kini menjadi Rp 220 ribu untuk ukuran 25 kg. Sedangkan beras dari Pulau Jawa dan Sulawesi yang awalnya seharga Rp 240 ribu menjadi Rp 225 ribu ukuran 25 kg.

“Untuk harga beras saat ini mengalami penurunan, harga beras lokal ukuran 25 kg itu Rp 250 ribu, kini turun menjadi Rp 220 ribu. Sedangkan beras dari Pulau Jawa dan Sulawesi Rp 240 ribu sekarang Rp 225 ribu ukuran 25 kg. Jadi ada penurunan harga antara Rp 30.000 dan Rp 15.000,” terangnya.

Tak hanya itu, Refi’ juga menyebutkan untuk ketersediaan beras saat sangat mencukupi kebutuhan konsumen. Sembari menunggu pasokan beras yang baru dari pulau Jawa dan Sulawesi, ia juga berharap agar penjualan beras ini bisa seperti dulu lagi.

“Stok beras saat ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dan kita juga masih menunggu pasokan beras yang baru dari Pulau Jawa dan Sulawesi. Saya juga berharap semoga penjualan beras ini seperti dulu lagi yang selalu ramai diminati,” imbuhnya.

Penulis: Fairuz