KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih berpesan terkait persiapan sebelum sekolah tatap muka diberlakukan, untuk menghindari ketakutan dari pihak guru, murid, bahkan orang tua murid. Ia meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau, Iswahyudi untuk memprioritaskan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pengajar di kabupaten Berau.
Orang nomor satu di Kabupaten Berau Itu menuturkan, dengan memprioritaskan tenaga pengajar akan membawa angin segar bagi dunia pendidikan. Terlebih telah setahun lamanya, pembelajaran tidak dapat dilakukan secara tatap muka. Ia menilai banyak anak didik yang sudah jenuh dengan kegiatan belajar mengajar secara virtual.
“Kami minta agar prioritaskan vaksin terhadap guru, agar pada tahun ajaran baru nanti sudah siap diberlakukan sekolah tatap muka” tuturnya.
Ia mengatakan, peranan seorang guru sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga perlu untuk memprioritaskan vaksinasi Covid-19 kepada tenaga pengajar. Ia pun mengungkapkan, dengan melihat angka penularan Covid-19 di Bumi Batiwakkal yang melandai dan cenderung turun, bukan menjadi suatu hal yang mustahil untuk memberlakukan sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru nanti. Namun, ia harus memastikan setiap pengajar telah dilakukan vaksinasi.
“Kita prioritaskan guru terlebih dahulu, karena mereka ini juga tatap muka, mengajar dalam waktu yang cukup lama, jangan sampai ada klaster baru akibat sekolah tatap muka,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan sesuai dengan program dari pusat, vaksinasi 60 persen untuk lansia, karena lansia rawan terpapar dan kasus kematian banyak dialami oleh lansia. Sedangkan untuk pelayanan publik mendapat porsi 40 persen dari jumlah vaksin.
“Untuk guru atau tenaga pengajar sudah 300 orang divaksin,” jelas Iswahyudi, Selasa (20/4/2021).
Selanjutnya ia mengungkapkan, untuk 300 guru tersebut, sudah masuk dalam vaksinasi dosis kedua yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Berau. Ia Menuturkan, sesuai dengan program dari pusat vaksinasi difokuskan untuk lansia. Sehingga, untuk pelayanan publik terpaksa harus menunggu.
“Terkecuali lansia susah didapatkan, dosis yang tersedia bisa dialihkan kepada pelayanan publik,” pungkasnya.
Penulis: Tim
Editor: Fairuz
Leave a Reply