KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Aliansi Smaridasa bersatu bersama orang tua siswa dan para warga wilayah kawasan SMAN 10 Samarinda mendatangi Kampus Melati yang beralamatkan di Jalan H.A.M. Rifaddin, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, pada Selasa (29/6/2021) sore.
Juru Bicara Aliansi Smaridasa bersatu, Ryan saat ditemui mengatakan hadirnya para Siswa, Wali Murid serta beberapa masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi Kampus A SMAN 10, di prakarsai akibat aksi Yayasan Melati yang melepas atribut tuntutan berupa spanduk yang terpasang di depan pagar SMAN 10.
“Iya hari ini merupakan aksi spontanitas saja untuk menindaklanjuti Yayasan Melati melakukan pencabutan atribut tuntutan yang kami pasang di depan pagar,” jelas Ryan saat ditemui seusai melaksanakan aksi.
“Sebenarnya kami baru istirahat setelah melaksanakan aksi damai kemarin. Tapi tadi pagi saya mendapat informasi bahwa atribut tuntutan kami di lepas,” lanjut Ryan.
Dalam aksi yang terjadi, dirinya mengaku kegiatan yang berlangsung secara spontan tersebut berlangsung selama 1 jam. Diawali dengan para siswa kembali memasang atribut tuntutan yang dilepas lalu dilanjutkan dengan orasi singkat oleh para warga serta orang tua siswa.
“Iya, warga kawasan Harapan Baru, Grand Taman Sari, Bumi Rindang Luhur hadir dalam aksi spontanitas ini,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dalam aksi singkat tersebut para orang tua serta wali murid mencoba bertanya, mengapa dari pihak Yayasan membredel atribut tuntutan aliansi smaridasa serta meneruskan pesan dan harapan para siswa SMAN 10 yang ingin tenang dalam menimba ilmu di Kampus A SMAN 10.
“Kami berharap menuntut hak kami sebagasi siswa untuk dapat bersekolah dengan tenang. Bagaimana kami bisa tenang jika nama sekolah saja tidak ada di depan,” ujar Ryan saat ditanya terkait harapannya.
Diketahui, setelah melaksanakan aksi tersebut, massa membubarkan diri secara tertib dan damai.
Penulis : Seno
Editor : Fairuz
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.