Seni Pecut Jaranan Berbahan Dasar Limbah Benilai Jual Tinggi dan Menjadi Buruan

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TENGGARONG – Seorang Seniman Muda Triyu bernama Undang Sugiarto Maulana membuat sebuah kerajinan tangan yang bernilai seni tinggi, dengan membuat pecut jaranan menggunakan bahan baku dari limbah rumah tangga.

Tak jarang, hasil kerajinan dari pria yang akrab di sapa Mas Undang ini sering diburu para penghoby seni pecut jaranan dari berbagai wilayah di Kalimantan Timur hingga Kalimantan Tengah.

Undang menjelaskan, membuat seni pecut jaranan ini berawal dengan mencoba mengisi waktu luang saat berada di rumah. Namun seiring berjalannya waktu, hasil karyanya itupun mendapat respon yang baik.

Sehingga hal itulah, yang membuat hasil karyanya ini diburu para penghoby seni pecut jaranan khususnya di wilayah Kalimantan Timur.

“Untuk pemesanan ini biasanya berasal dari Tenggarong, Kota Bangun, Muara Wahau dan ada juga dari Kapuas Kuala, Kalimantan Tengah,” ungkap pria dengan sapaan akrab Mas Undang, Rabu (3/11/2021).

Untuk bahan yang digunakan membuat pecut jaranan ini, ia memanfaatkan limbah bekas rumah tangga seperti, tali rapia, nilon dan bahan lainnya.

Undang sendiri membuat 2 jenis seni pecut jaranan yaitu, pecut gombyok dan pecut full rajutan.

Untuk seni pecut gombyok ini sendiri berbentuk balutan bludru atau mirip seperti kemoceng, dengan proses waktu pembuatan selama dua minggu hingga satu bulan. Namun, tergantung motif serta tingkat kerumitan yang di pesan.

Sedangkan seni pecut full rajutan melalui proses perajutan yang sebut songketan hingga selesai, yang membutuhkan waktu selama tujuh hingga dua belas hari. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan seni pecut gombyok baik itu motif maupun tingkat kerumitannya.

“Selain membuat pecut jaranan kita juga bisa mendaur ulang bahan-bahan yang masih layak pakai dan bermanfaat,” beber Undang Sugiarto Maulana.

Untuk harga seni pecut jaranan gombyok di banrol Rp 800 ribu hingga Rp 1,5 juta. Sedangnkan seni pecut full rajutan dipatok Rp 450 ribu sampai Rp 650 ribu, namun itu semua tergantung motif serta tingkat kerumitan yang inginkan oleh pemesan.

Bagi anda yang tertarik dengan seni pecut jaranan karya Undang Sugiarto Maulana ini, silahkan saja datang ke Galery Cah_BJcrew di Jalan Gunung Triyu 2, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Penulis : Yadi Saputra / Mahasiswa FKIP Unikarta Peserta PKL
Editor : Fairuz