Ini Harapan Bupati Berau Terkait Akreditasi RSUD Abdul Rivai

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

 

KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Dalam rangka survei akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai. Adapun, penilaian ini dilakukan oleh Surveior Kars diantaranya Noviana Indarti dan Ini Putu Sri Wahyuni.

Survei komisi akreditasi rumah sakit ini dihadiri oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih yang dalam hal ini menyampaikan dengan adanya akreditasi ini diharapkan mutu pelayanan masyarakat dapat ditingkatkan.

“Kami sangat mengharapkan paripurnanya, baik itu dari kelengkapan-kelengkapan yang harus kami selesaikan maupun peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.

Ia pun berharap dengan adanya akreditasi saat ini, agar seluruh Rumah Sakit bisa memenuhi standar akreditasi sesuai komitmen dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

“Akreditasi ini berlaku untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga rumah sakit rujukan,” ujarnya.

Disamping itu, mengenai salah satu program unggulan Bupati Wabup terkait penilaian akreditasi, dengan harapan jika sudah mencapai paripurna bintang lima, nantinya akan lebih mudah menaikkan tipe RSUD dari tipe C ke tipe B.

Direktur Utama RSUD Abdul Rivai, dr. Jusram mengatakan bahwa akreditasi ini adalah sebagai syarat wajib dalam mendapatkan pengakuan baik izin maupun penjaminan mutu pelayanan.

“Dari akreditasi ini ada beberapa hal yang perlu dikoreksi, agar mutu pelayanan RSUD Abdul Rivai bisa semakin baik. Intinya, yang perlu kami koreksi disini adalah terkait komunikasi yang efektif antara tenaga kesehatan dengan masyarakat,” jelasnya.

Ia pun mengatakan antrian online akan diaktifkan kembali yang bertujuan agar jumlah pasien yang mengantre tidak terlalu penuh di ruang tunggu.

Namun untuk antrian online dikatakannya masih ada kendala yang belum bisa digabungkan dengan yang dimiliki oleh BPJS itu sendiri. Dengan itu diharapkan agar bisa kembali dijalankan antrean online tersebut yang juga dapat memudahkan pasien saat pendaftaran.

“Jika antrian online sudah berjalan tidak ada lagi penumpukan pasien di Rumah Sakit karena mereka bisa memonitor melalui handphone masing-masing dan sudah tahu jam berapa mereka harus datang ke rumah sakit,” jelasnya.

“Harapannya adalah kita dapat mengatasi masalah mutu yaitu memperbaiki fasilitas yang ada, pertama itu tempat tidur, fasilitas rumah sakit, dan penambahan sumber daya manusia,” pungkasnya. (Adv)

Penulis : Dewi

Editor : Tim