Anggaran Belum Turun, PB Porprov Pesimis Pembangunan Gedung Indoor Dapat Terealisasi

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Penyelenggaraan Porprov Kaltim VII 2022 menyisakan waktu sekitar enam bulan lagi, namun hingga kini anggaran sebesar Rp 50 miliar yang dijanjikan Pemprov Kaltim belum juga turun. Hal tersebut membuat panitia pesimis pembangunan gedung indoor dapat terealisasi.

Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setkab Berau, Agus Wahyudi menuturkan untuk anggaran Rp 50 miliar tersebut sudah siap. Hanya, ada beberapa proses yang harus dilakukan agar dana tersebut bisa sampai Panitia Besar (PB) Porprov.

“Uangnya itu ada dan pasti di Dispora Kaltim. Karena mekanisme pencairannya hibah, tentu ada langkah-langkah. Berbeda jika itu masuk di Bankeu Provinsi Kaltim. Itu cepat pencairan dan penggunaannya,” jelasnya, Kamis (19/5/2022).

Dikatakannya, Dalam mencairkan dana hibah tersebut, PB Porprov harus membuat semacam proposal untuk diserahkan ke Dispora Kaltim. Berapa jumlah dana yang akan dicairkan, dan akan dipergunakan untuk apa.

Diakuinya, untuk draft proposal itu sudah dibuat oleh Dispora Berau yang menjadi bagian dari PB Porprov, dan akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat ini

“Untuk anggaran ini, secepatnya kita kejar, karena kita tidak memiliki banyak waktu,” ucapnya kepada Kaltimtara.id.

Sejauh ini, baru satu vanue yang terealisasi pembangunannya, yakni Stadion Olympic Mini di Kecamatan Teluk Bayur. Dengan demikian, meskipun nantinya hanya stadion mini yang terbangun, pelaksanaan Porprov tetap berjalan. Sebab, PB Porprov sudah mempersiapkan venue alternatif, apabila sejumlah venue yang sempat direncanakan dibangun seperti gedung behampas, dan gedung indoor tidak terealisasi.

“Sudah ada opsi-opsi lain yang disiapkan. Seperti ada menggunakan GOR Pemuda, atau menggunakan ballroom hotel untuk dijadikan tempat bertanding. Tentunya, akan disesuaikan dengan cabang olahraganya masing-masing,” tuturnya.

Apalagi, dengan melihat kondisi sekarang, pembangunan gedung behampas dan gedung indoor sudah hampir tidak mungkin untuk dilakukan.

“Itu dikarenakan belum adanya anggaran pembangunan yang turun, serta mepetnya waktu untuk pembangunan venue tersebut,” pungkasnya.

Penulis : Rizal
Editor : Sofi