KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Dari pagu sebesar Rp 246.086.209.000,- belanja transfer Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran (TA) 2021 hanya terealisasi Rp 233.194.701.596,- atau 94,76 persen. Di mana yang tidak terserap secara maksimal adalah anggaran DAK Fisik yakni sekitar Rp 12.891.477.404,-. Sedangkan DD terealisasi 100 persen dari total anggaran Rp 122.237.695.000,-.
Hal tersebut diungkap Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kabupaten Berau Bagus Hasbullah dalam press release kinerja realisasi APBN 2021 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau tahun 2021 dan progres realisasi belanja Januari 2022, bertempat di ruang pertemuan kantor KPPN Jl Milono Kecamatan Tanjung Redeb, Jumat (25/2/2022).
“Jadi untuk belanja DAK Fisik ini ada 18 bidang dengan pagu Rp 123.848.514.000. Dimana dari 18 bidang tersebut terbagi menjadi 11 bidang reguler dan 7 bidang penugasan. Dari pagu tersedia hanya terealisasi Rp 110.987.036.596,- atau 90 persen saja,” ungkapnya.
Lanjut Petinggi di KPPN Bumi Batiwakkal itu, rincian 11 bidang reguler adalah bidang pendidikan subbidang PAUD, bidang pendidikan subbidang SD, bidang pendidikan subbidang SMP, bidang pendidikan subbidang Perpustakaan Daerah, bidang kesehatan dan KB subbidang pelayanan dasar, bidang kesehatan dan KB subbidang pelayanan rujukan, kesehatan dan KB subbidang pelayanan kefarmasian dan bahan habis pakai, bidang kesehatan dan KB subbidang peningkatan kesiapan sistem kesehatan, bidang kesehatan dan KB subbidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (Reguler), DAK fisik reguler bidang jalan dan DAK fisik reguler bidang transportasi perdesaan.
Sementara untuk bidang penugasan bidang kesehatan dan KB subbidang penurunan angka kematian ibu dan bayi tematik penurunan, bidang jalan tematik penyediaan infrastruktur ekonomi berkelanjutan, bidang irigasi tematik ketahanan pangan, bidang kelautan dan perikanan tematik ketahanan pangan, bidang air minum tematik penanggulangan kemiskinan, bidang perumahan dan permukiman tematik penanggulangan kemiskinan dan bidang sanitasi tematik penanggulangan kemiskinan.
“Terkait dari kedua bidang tersebut, khusus bidang regular ada sekitar 3 bidang yang tidak terserap maksimal. Sedangkan bidang penugasan hanya ada 1 bidang saja,” ujar Bagus Hasbullah.
Tambah beliau, penyebab terjadinya ada sisa anggaran mengacu pada hasil optimalisasi kontrak akibat kesulitan dalam pengadaan barang. Kenapa demikian, karena ada ketentuan barang yang diadakan harus menggunakan produk dalam negeri dengan kandungan lokal. Sebagaimana yang terjadi pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, pengadaannya jenis barang banyak mengandung komponen luar negeri sehingga beberapa pengadaan barangnya harus ditiadakan.
“Diluar dari itu alhamdulillah semua terealisasi. Termasuk Dana Desa seluruhnya tersalurkan,” tutur Bagus.
Saat ditanyakan bagaimana untuk sasaran APBN tahun 2022 ke daerah, ia menjawab tetap difokuskan untuk mengatasi pandemi coronavirus disease 2019 (covid-19) dengan tetap menjaga countercyclical dengan pengendalian risiko dan sustainabilitas. Dimana pemerintah akan fokus mengarahkan kebijakan fiskal dalam rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi.
“Jadi tetap akan melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui perlindungan sosial, dukungan sektoral K/L dan Pemerintah Daerah (Pemda), dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan dunia usaha, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), reformasi perpajakan serta reformasi penganggaran terus dilakukan untuk mendorong belanja menjadi lebih efektif, efisien, dengan memperkuat sinergi pusat dan daerah,” kata Bagus.
Ditahun ini juga KPPN mendapat tugas baru yaitu menyalurkan dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Tahun sebelumnya yang bertugas merealisasikan dan BOS ini adalah KPPN Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
“Namun mengenai DAK fisik dan DD sampai dengan tanggal 21 Februari 2022 belum ada realisasi sama sekali karena masih on progres. Mengenai program apa saja DAK fisik tahun ini itu masih tahap digodok oleh daerah dan semuanya tergantung Pemda mau diarahkan ke program apa pagu dana transfer sebesar Rp 197.426.786.000,- yang dialokasikan Pemerintah Pusat (Pempus),” jawab Bagus Hasbullah.
Penulis : Tim
Editor : Sofi
1 Comment