KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau tahun 2021 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2020 yakni sebesar 5,36 persen. Di mana pertumbuhan ekonomi dihitung dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan, sehingga pertumbuhan ekonomi benar benar merupakan pertumbuhan volume barang dan jasa, bukan pertumbuhan yang masih mengandung kenaikan atau penurunan harga.
Dilihat dari data disajikan kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Bumi Batiwakkal ada sekitar 17 bidang penyuport pertumbuhan ekonomi tahun 2021 lalu, khusus sektor pertambangan dan penggalian penyumbang tertinggi terhadap lajunya perekonomian di Berau berdasarkan struktur PDRB secara persentase dari angka 59,70, Pertambangan dan penggalian mencapai 11,74 persen.
Hal tersebut terungkap saat press release kinerja realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau tahun 2021 dan progres realisasi belanja Januari 2022 yang disampaikan oleh Kepala Kantor BPS Bahramsyah di ruang pertemuan kantor KPPN Jalan Milono Kecamatan Tanjung Redeb, Jum’at (25/02/2022).
Hadir pada kegiatan tersebut secara langsung selain Kepala BPS Bahramsyah, Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Berau Bagus Hasbullah, Kejari Tanjung Redeb Nislianuddin SH, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Berau Hotman Siagian, Polres Berau diwakili oleh Kepala Bagian Perencanaan Kompol Winarto dan para Insan Pers yang ada di Bumi Batiwakkal. Selain itu acara juga terbuka untuk umum namun secara online, mengingat kegiatan digelar saat ini daerah Berau masuk status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
“Kalau kita mengacu pada pertumbuhan PDRB tahun 2021 Bumi Batiwakkal menurut lapangan usaha yang sebesar 5,36 persen, disini penyumbang mayoritasnya adalah pertama jasa kesehatan dan kegiatan sosial 21,14 persen, kedua pertambangan dan penggalian 7,04 persen, ketiga ditempati informasi dan komunikasi 6,44 persen, kemudian jasa perusahaan 6,13 persen dan yang terakhir transportasi dan perdagangan 5,16 persen,” jelas Bahramsyah.
Lanjut beliau, untuk kategori yang meningkatkan sektor pertambangan dan penggalian adalah, peningkatan permintaan batubara dari Tiongkok dan India menyebabkan peningkatan produksi batu bara. Sempat terjadi krisis energi di Tiongkok akibat penambangan batu bara lokal mengalami hambatan sehingga membutuhkan batu bara dari impor. Selain karena peningkatan permintaan, kenaikan produksi batu bara pada tahun 2021 juga disebabkan Harga Batubara Acuan (HBA) yang mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun 2020. Serta aktivitas pada kegiatan penggalian meningkat karena kegiatan sektor konstruksi yang meningkat pada tahun 2021 ini. Sebagai penyedia bahan baku, peningkatan pada kegiatan konstruksi meningkatkan permintaan pada produk dari pertambangan dan penggalian.
“Ada beberapa usaha lain juga cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Berau, yaitu perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor serta transportasi dan pergudangan,” kata Bahramsyah.
Apa kategori kenaikannya? Kalau dari perdagangan dan eceran juga reparasi mobil dan sepeda motor terlihat dari total kendaraan di berau semakin bertambah, menyebabkan permintaan terhadap jasa reparasi juga bertambah. Lalu penambahan kendaraan tahun 2021 lebih besar dibandingkan tahun 2020 dan menunjukkan peningkatan pada aktivitas penjualan kendaraan. Kontainer masuk ke Bumi Batiwakkal juga mengalami kenaikan pada tahun 2021 lalu. Bongkar bahan bakar solar di Pelabuhan Tanjung Redeb juga mengalami kenaikan.
“Lalu kalau untuk kategori transportasi dan pergudangan, terjadi peningkatan volume komoditas ekspor Berau yang dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Redeb, yaitu batu bara dan kayu log’s. Dari segi jumlah penumpang yang berangkat dari Bandara Kalimarau juga mengalami kenaikan, meskipun harga tiket pesawat juga mengalami kenaikan sangat signifikan pada akhir tahun 2021. Terjadi juga peningkatan pada aktivitas jasa pengiriman atau ekspedisi, bahkan kenaikan itu ditemukan beberapa perusahaan jasa ekspedisi yang mulai membuka cabang di Kabupaten Berau,” papar Bahramsyah.
Masih ditempat yang sama, Kepala KPPN Bagus Hasbullah juga menyampaikan data realisasi belanja APBN tahun 2021 yang mencapai angka 96,06 persen dari pagu Rp 464.125.109.000,-. Angka tersebut sudah cukup memuaskan, karena realisasi mencapai Rp 445. 847.123.468,-.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para Satuan kerja (Satker) yang telah ikut mensukseskan penyerapan belanja yang optimal dan apresiasi setinggi-tingginya terhadap semua pihak yang telah berkontribusi,” papar Bagus Hasbullah.
Penulis : Tim
Editor : Sofi
Leave a Reply