KALTIMTARA.ID, SAMARINDA – Walaupun bukan yang pertama kali menjadi khatib, namun bagi Walikota Samarinda Andi Harun, menjadi khatib salat Idul Fitri 1442 Hijriah di Masjid Agung Pelita Samarinda (MAPS) adalah yang pertama baginya, setelah menjadi Walikota Samarinda.
Orang nomor satu di Kota Samarinda ini, diminta secara khusus oleh ketua Pengurus MAPS, H Syafruddin AH untuk menjadi khatib salat Idul Fitri 1442 Hijriah.
Tak heran jika dalam menyampaikan khotbahnya pada salat Idul Fitri 1442 Hijriah, pada Kamis (13/5/2021) pagi tadi, Andi Harun sudah fasih. Bahkan ketika membaca doa di khotbah kedua, ia tampak begitu khusyuk, hingga tanpa disadari meneteskan air mata.
Dalam khotbah dengan tema silaturahmi di masa pandemi menggapai Ridha Ilahi, orang nomor satu di Kota Tepian itu, mengajak untuk saling bermaaf-maafan antar sesama demi meraih kesempurnaan fitrah.
“Penghapusan dosa kepada Allah jauh lebih mudah daripada dosa kepada manusia. Hal ini dikarenakan manusia mempunyai kecenderungan untuk tidak berbuat baik, akibat nafsunya. Untuk itu, melalui momentum Idul Fitri ini, kita buka pintu maaf seluas-luasnya kepada siapapun dengan tanpa syarat apapun,” ucapnya.
Tak hanya itu, dengan silaturahmi, pada hakekatnya adalah menyambung tali persaudaraan terhadap yang memutusnya.
“Di bulan Syawal ini menjadi ajang silaturahmi, meneguhkan hubungan kekerabatan. Salah satu instrumen yang sangat penting dalam hubungan antar sesama adalah silaturahmi,” ungkapnya.
Andi Harun juga mengemukakan, silaturahmi tidak mesti harus bertemu secara fisik. Meski tidak bisa bertatap muka, bagi yang ingin berkumpul namun terhalang jarak tetap bisa menjalin silaturahmi dengan cara lain.
“Bersilaturahmi bisa secara online melalui berbagai media sosial seperti WhatsApp, zoom meeting, google meeting, dan sejumlah aplikasi lainnya,” bebernya.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Kota Samarinda itu mengatakan, Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bisa jadi membatasi pertemuan fisik dengan sanak saudara, tetapi tidak menghalangi silaturahmi.
“Kita bertemu karena Allah dan berpisah pun karena Allah. Tidak bertemunya secara fisik dengan orang tua kita atau orang-orang yang kita hormati itu Insyaallah dicatat sebagai ibadah, jika niat kita karena Allah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan,” pungkasnya.
Walikota Samarinda juga menyampaikan, pandemi Covid-19 yang dialami ini merupakan ujian dari Allah SWT, ujian kesabaran dan juga komitmen ketakwaan kepada Allah.
Sementara itu, ketua Pengurus MAPS Syafruddin AH menyampaikan rasa bangganya terhadap Walikota Samarinda yang menjadi khatib di masjid.
Sebelumnya, Walikota Samarinda periode 1985-1990 dan 1990-1995 HA Waris Husain pun pernah menjadj khatib Idulfitri di Masjid Agung Pelita ini.
“Materi yang disampaikan Pak Andi Harun sangat bagus. Tausiyahnya menyejukkan dan pas dengan kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini. Apalagi ketika khotbah kedua tadi, mampu membawa jamaah berdoa dengan khusyuk,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu juga, Syafruddin menyampaikan penerimaan zakat, dengan total muzzaki atau yang mengeluarkan zakat sebanyak 1.188 orang, zakat fitrah uang Rp141.270.000, beras 2.621,26 kilogram, zakat mal Rp16.790.000, fidyah Rp9.830.000, dan infaq/sedekah Rp26.352.000.
“Totalnya Rp194.242.000. Ini disalurkan kepada mustahik 750 orang, dan disalurkan kepada 10 pondok pesantren. Di tahun ini terjadi penurunan 33 persen dikarenakan pandemi Covid-19,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Andi Harun tampak didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Sugeng Chairuddin, Asisten I Tejo Sutarnoto, dan beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Samarinda.
Penulis: Tim
Editor : Fairuz
Leave a Reply