Jembatan Dondang Ditabrak Tongkang Batu Bara

Subscribe Youtube KALTIMTARA NEWS

KALTIMTARA.ID, TENGGARONG – Jembatan Dondang Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara ditabrak ponton batu bara, Selasa (2/3/2021) pukul 23.30 Wita.Bukan kali pertama ini saja jembatan itu ditabrak.

Berbeda dengan tabrakan sebelumnya, Tongkang Batu Bara Prima Sakti 06 yang menabrak tiang Jembatan Dondang Muara Jawa pada sisi sebelah kiri dari arah Handil sehingga mengakibatkan tiang jembatan miring ke arah laut dan di atas jembatan mengalami keretakan.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, tabrakan terjadi sekitar pukul 23.30 Wita. Di mana tongkang pengangkut batubara yang diduga milik Prima Sakti 06 menabrak tiang jembatan pada sisi sebelah kiri dari arah Handil hingga mengalami miring ke arah laut. Bagian jembatan atas turut mengalami keretakan.

Menurut keterangan warga pada awalnya Tongkang Batu Bara Prima Sakti 06 yang bermuatan batu bara pada posisi tambat di perairan Kelurahan teluk dalam. Tiba – tiba tongkang tersebut larut ke arah laut dan menabrak tiang Jembatan Dondang, larutnya tongkang ini belum diketahui penyebabnya.

Adapun jarak tambat tongkang batu bara Prima Sakti 06 tersebut dengan jembatan Dondang kurang lebih 1, 5 kilometer dan pada saat posisi tongkang batu bara tambat dengan posisi Tug Boat / kapal penarik tongkang tidak satu tempat. Dengan jarak kurang lebih 500 meter, sehingga tidak diketahui bahwa tongkang batu bara tersebut larut, dan menabrak tiang jembatan. Pada saat kejadian situasi dalam keadaan arus air deras serta hujan lebat.

“Untuk bagian atas memang ada keretakan di jalan, sisi bawah yang ditabrak belum sempat kami lihat ini baru mau cek bagian bawah sambil menunggu dinas terkait PU dan Perhubungan dari Provinsi,” kata Camat Muara Jawa Syafruddin, Rabu (3/3/2021).

Syafruddin mengungkapkan keretakan badan jalan jembatan untuk insiden kali ini sedikit lebih parah daripada insiden sebelumnya.

“Saya pikir kurang lebih di sisi badan jalan ada yang retak, untuk kondisi saat ini lebih parah dibandingkan sebelumnya,” ungkapnya.

Sejak insiden sebelumnya dan insiden tadi malam, pihak pemerintah kecamatan Muara Jawa masih memberlakukan kebijakan pembatasan kendaraan yang melintas Jembatan Dondang.

“Kami sambil menunggu informasi dari PU provinsi yang saat ini sudah di lapangan, saat ini masih lalu lalang kendaraan, tapi sama seperti yang lalu tetap dibatasi, bobot kendaraan roda empat itu khusus yang kecil, bagi yang bobot yang besar dari insiden tabrakan yang awal pun belum boleh dilewati. Ini kami sambil memastikan lagi kondisi jembatan saat ini,” demikian Syafruddin.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim Muhammad Samsun ketika dimintai tanggapan mengenai tertabraknya kembali jembatan Dondang tersebut, meminta pihak terkait lebih memperjelas penyebab kenapa tongkang bisa larut dan menabrak tiang jembatan.

“Benar, saya juga sudah mendapat laporan dari camat, Kadishub, dan relawan di lapangan terjadi kembali penabrakan tiang jembatan oleh ponton pengangkut batubara. Ceritanya tongkang larut. Ini sudah berkali-kali dan berita acara selalu sama, oleh karena itu kami minta pihak terkait agar lebih bisa memperjelas penyebabnya,” ujarnya.

“Di sana ‘kan ada perusahaan asis yang menangani kapal-kapal yang melintasi jembatan Dondang. Mereka mesti memperjelas tanggung jawab (penabrak) seperti apa karena mereka diberi wewenang untuk memandu kapal di sana dan berhak menarik biaya,” pungkasnya.