KALTIMTARA.ID, TANJUNG REDEB – Pemerintah Daerah Kabupaten Berau memberikan mobil Operasional kepada dua kesultanan, yakni Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung.
Penyerahan mobil tersebut dilakukan oleh Bupati Berau Sri Juniarsih Mas yang diserahkan langsung kepada Sultan Gunung Tabur Adji Bahrul Hadie dan Sultan Sambaliung Datu Amir, bertempat di halaman rumah jabatan Bupati Berau, di jalan cendana, Tanjung Redeb, Senin (12/12/2022).
Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, hal ini merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah daerah kepada Kesultanan Gunung Tabur dan Kesultanan Sambaliung, sebagai bentuk penghargaan kami kepada nilai-nilai budaya yang selama ini telah di jaga dan dilestarikan.
“Semoga selalu terjaga dan terus dilestarikan, serta kami melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan terus membangun kepariwisataan supaya bisa berkembang dengan baik,” ujarnya.
Diketahui, ada 2 unit mobil yang diberikan. 1 untuk Kesultanan Gunung Tabur dan 1 untuk Kesultanan Sambaliung. Dan pemberian 2 unit mobil itu merupakan anggaran dari APBD Kabupaten Berau.
Dalam kesempatan itu, Bupati berharap, kepada tokoh-tokoh masyarakat untuk bisa saling bekerjasama dengan baik, menjaga kekondusifan Berau ini supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Berau, menambahkan, untuk sementara ini, mobil ini merupakan pinjam pakai.
Dikatakannya, mobil itu salah satu bentuk perhatian pemda, yakni bupati dan wakil bupati terhadap aktifitas dan kemajuan dari keraton.
“Dan alhamdulillah dua-duanya dapat,” imbuhnya.
Dengan diberikannya mobil operasional ini, Ilyas berharap, dapat meningkatkan aktifitas mereka apabila ada undangan seperti hari jadi kampung-kampung. Dan mereka dapat meningkatkan perkembangan budaya sejarah di Kabupaten Berau.
“Kita juga harapkan wilayah-wilayah dibawah keraton ini juga dapat hadir untuk mengembangkan tarian. Misalnya tarian yang ada di Kampung Merasa. Tarian yang ada di kampung merasa sana harus dibina oleh keraton ini. Mereka juga dibawah binaan kami. Sama juga dengan Sambaliung, diharapkan juga seperti itu,” jelasnya.
Ilyas berpesan kepada kedua kesultanan ini, mobil dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan itu. Tidak digunakan untuk kepentingan-kepentingan pribadi atau dipakai ketempat-tempat yang tidak bagus.
Dijelaskannya, pemberian mobil ini bukan untuk pribadi. Melainkan untuk semua kepentingan kesultanan. Sama dengan mobil dinas. Seperti halnya mobil Disbutpar dan penanggung jawabnya adalah sultan.
“Ini merupakan pinjam pakai, bukan hibah . Untuk dinyatakan sebagai hibah, masih menunggu perkembangan selanjutnya. Kalo tidak digunakan dengan semestinya, ya akan ditarik kembali oleh Pemda,” tandasnya.
Penulis : Rizal
Editor : Sofi
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.